sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lebih resilien, total aset syariah mencapai Rp1.710 triliun

Nilai aset tersebut belum menghitung saham syariah yang juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Selasa, 29 Des 2020 13:25 WIB
Lebih resilien, total aset syariah mencapai Rp1.710 triliun

Industri keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan kinerja yang menjanjikan. Hal ini terlihat dari total aset keuangan syariah yang mencapai Rp1.710,16 triliun atau US$114,64 miliar hingga September 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai aset tersebut belum menghitung saham syariah yang juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan total aset sebesar itu, market share syariah mencapai 9,69% di dalam negeri.

"Sampai September 2020 total aset keuangan syariah, tidak termasuk saham syariah, mencapai Rp1.710,16 triliun, dengan market share 9,69%," katanya dalam acara Sharia Business & Academic Sinergy, yang digelar virtual, Selasa (29/12).

Dia memaparkan, total aset syariah tersebut meliputi aset perbankan sebesar Rp575,85 triliun, industri keuangan bukan bank yang syariah sebesar Rp11,44 triliun, dan pasar modal Rp1032,87 triliun.

Dia pun menyampaikan, di tengah situasi pandemi Covid-19 di mana perbankan konvensional mengalami penurunan intermediasi, perbankan syariah justru lebih stabil dengan pertumbuhan yang lebih tinggi.

"Ini sering terjadi di suasana krisis seperti yang terjadi pada 2008," ujarnya.

Hingga September 2020 aset perbankan syariah justru mengalami pertumbuhan sebesar 10,97%, dibandingkan perbankan konvensional yang hanya tumbuh 7,77%.

Tak hanya itu, dana pihak ketiga (DPK) di perbankan syariah juga memiliki rasio yang lebih besar dengan 11,56% di atas kenaikan DPK perbankan konvensional dengan rasio 11,49%. 

Sponsored

Begitu pula di penyaluran kredit, di mana perbankan syariah menyalurkan sebesar 9,42%, sementara perbankan konvensional hanya 0,55%.

"Artinya bahwa industri perbankan syariah memiliki posisi yang lebih stabil dan memiliki loyalitas dari keseluruhan ekosistemnya. Kinerja perbankan syariah ini perlu menjadi salah satu jembatan dan modal awal kita untuk terus kembangkan ekosistem syariah yang berkualitas baik," ucapnya.

Selain itu perbankan syariah juga lebih resilien dibandingkan perbankan konvensional. Hal itu terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) perbankan syariah yang sebesar 23,5% dan nonperforming financing 3,31%.

Berita Lainnya
×
tekid