sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Longgarkan likuiditas, cara BI genjot pertumbuhan kredit 12%

Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan bakal tumbuh tinggi.

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 21 Mar 2019 17:24 WIB
Longgarkan likuiditas, cara BI genjot pertumbuhan kredit 12%

Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan bakal tumbuh tinggi di kisaran 10%-12% year on year (yoy) pada 2019. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan secara keseluruhan bank di Indonesia punya kecukupan likuiditas untuk menyalurkan kredit. 

“Dari pemantauan kami, bank-bank BUKU 4 itu cukup, tetapi BUKU 1 dan BUKU 2 harus meningkatkan funding untuk menyalurkan kredit," ujar Perry di usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (21/3).

Perry memastikan kecukupan likuiditas untuk penyaluran kredit bisa ditempuh dengan memperluas dan memperbanyak lelang term repo, swap valas, dan sebagainya. 

Pelonggaran likuiditas 

Selain itu, BI juga menaikkan batas Rasio Intermediasi Perbankan (RIM) dari 80-92% menjadi 84-94%. Artinya, bank-bank dengan likuiditas yang sudah "sebatas leher" bisa memiliki lebih banyak ruang untuk menyalurkan kredit. 

RIM adalah perluasan dari Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan memasukkan surat-surat berharga. Kebijakan RIM yang baru ini akan berlaku pada 1 Juli 2019.

"Dengan kenaikan RIM, bank-bank punya ruang untuk menyalurkan kredit. Kalau 80% kan rendah, akan kami dorong menyalurkan kredit,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto menjelaskan saat ini ada 21 bank dengan RIM di bawah 80% dan 37 bank dengan RIM 80%-92%. Bank-bank inilah yang ingin didorong BI untuk menyalurkan kredit.

Sponsored

"Kalau yang di bawah 80% itu naik, maka penyaluran kredit akan naik Rp36 triliun. Itulah mengapa pertumbuhan kredit akhir tahun ini bisa mendekati batas atas,"  kata Erwin.

Rasio kredit bermasalah juga diprediksi rendah yakni pada level 2,6% berdasarkan gross atau 1,2% berdasarkan net nya.

Dari fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit pada Januari 2019 tercatat 12,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit Desember 2018 sebesar 11,8% (yoy).

Berita Lainnya
×
tekid