sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

LPEI optimistis 2021 jadi pembalikan kinerja keuangan

LPEI di tahun ini akan fokus penyaluran pembiayaan dan dukungan terhadap sektor-sektor yang akan mengalami perbaikan.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Selasa, 19 Jan 2021 14:36 WIB
LPEI optimistis 2021 jadi pembalikan kinerja keuangan

Corporate Secretary Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Agus Windiarto mengaku optimistis beberapa komoditas akan pulih lebih cepat pada tahun ini, sehingga akan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Dia menyebutkan, produk-produk manufaktur seperti tekstil, karet dan turunannya, kertas, serta kendaraan atau otomotif diyakini akan mengalami pemulihan yang cepat dibandingkan komoditas lainnya.

"LPEI di tahun ini akan fokus penyaluran pembiayaan dan dukungan terhadap sektor-sektor yang akan mengalami perbaikan serta memiliki dampak dalam pemulihan ekonomi nasional," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/1).

Temuan LPEI juga sejalan dengan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru. Di mana hingga akhir November atau di kuartal III-2020, meski masih kontraksi, namun ekonomi Indonesia mengalami pemulihan, ini terlihat perbaikan pada berbagai indikator. Di antaranya, sebagian besar lapangan usaha yang mulai menunjukkan pertumbuhan. 

Salah satu lapangan usaha yang menunjukkan perbaikan adalah sektor industri. Beberapa sektor lain bahkan masih mencatatkan pertumbuhan positif. Misalnya saja pertanian dan informasi dan komunikasi yang masing-masing tumbuh 2,15% dan 10,61%. Jasa kesehatan bahkan tumbuh 15,33%, naik signifikan dibandingkan kuartal kedua 3,71%.

Harga komoditas pangan di kuartal ketiga seperti minyak kelapa sawit dan kedelai mengalami peningkatan. Tren serupa terjadi pada komoditas hasil tambang di pasar internasional. 

Pertumbuhan ekonomi yang membaik di kuartal ketiga, juga perbaikan harga komoditas, juga dipengaruhi berbagai peristiwa. Di antaranya, perekonomian di berbagai negara yang juga menunjukkan pemulihan dibandingkan kuartal sebelumnya.  

Dengan data-data tersebut, LPEI mengajak para pengusaha untuk optimis, apalagi pemerintah sudah menyampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun pemulihan ekonomi seiring dengan dilakukannya kebijakan vaksinasi dan terus dikeluarkannya stimulus di berbagai sektor industri melalui skema PEN. 

Sponsored

"Sejalan dengan indikator positif itu, LPEI akan terus memberikan pendampingan kepada pengusaha dan sektor UKM, agar semakin banyak lahir eksportir baru. Sehingga dalam jangka panjang akan turut mendorong kinerja ekonomi dalam negeri," ujarnya. 

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam hal peningkatan ekspor, LPEI telah mampu melahirkan 60 eksportir baru dan 2.200 UKM binaan yang siap untuk melakukan ekspor. 

Agus menyampaikan, per Desember 2020 (unaudited) LPEI telah menyalurkan pembiayaan ekspor senilai Rp90,4 triliun LPEI juga telah mampu menyalurkan penjaminan senilai Rp9,9 triliun dan asuransi senilai Rp8,1 triliun. 

Sebagai catatan, berdasarkan pengukuran development impact yang dilakukan LPEI bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, secara agregat ekonomi atas fasilitas pembiayaan LPEI, debitur LPEI dan supply chain-nya berkontribusi terhadap nilai ekspor barang 2020 sebesar 13,3%. 

Selain aspek finansial, LPEI juga telah mengukur dampak ekonomi dan sosial atas pembiayaan tersebut, dia mengklaim terjadinya peningkatan Product Domestic Bruto (PDB) 2,45 kali dari pembiayaan yang diberikan.

LPEI juga mengklaim bahwa penyerapan tenaga kerja atas aktivitas debitur LPEI, termasuk supply chain debitur LPEI dari hulu hingga ke hilir secara total sebesar 49 orang per Rp1 miliar.

Agus Windiarto menambahkan, LPEI juga terus melakukan peningkatan kualitas pembiayaan dan penguatan proses bisnis antara lain melalui penguatan tata kelola dan manajemen risiko. 

"Tahun lalu merupakan titik balik perbaikan kinerja keuangan dan diharapkan berlanjut di 2021," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid