sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Makanan olahan masih berpeluang diterima di pasar global

Produk-produk Indonesia dinilai masih memiliki peluang peningkatan ekspor.

Hermansah
Hermansah Kamis, 18 Jun 2020 07:23 WIB
Makanan olahan masih berpeluang diterima di pasar global

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan, pemerintah terus mencari terobosan baru untuk memacu gairah ekspor makanan olahan di tengah pandemi Covid19. Produk-produk Indonesia dinilai masih memiliki peluang peningkatan ekspor dan memasuki pasar baru di negara lain yang belum bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

"Makanan olahan masih berpeluang besar di pasar global. Kami akan terus mencari terobosan
baru untuk meningkatkan ekspor makanan olahan dan diharapkan dapat mendorong kinerja
ekspor nonmigas,” ujar Mendag Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/6).

Untuk itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan, mengaku secara aktif melakukan pendekatan kepada para pelaku usaha, untuk memanfaatkan peluang ekspor produk pangan olahan dengan maksimal.

Salah satunya melalui pertemuan virtual dengan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dari kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (17/6).

Melalui pertemuan virtual ini, Kementerian Perdagangan bisa mendapatkan banyak informasi dari eksportir.

"Dengan informasi yang didapatkan secara langsung dari para eksportir, kami bisa mendalami hambatan-hambatan yang dihadapi di lapangan dan menjadikannya sebagai dasar penyusunan kebijakan dan pengelolaan informasi pasar untuk melayani pelaku usaha di meja bantuan (help desk) ekspor di Kementerian Perdagangan," kata Kasan.

Kemendag akan terus melakukan promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan. Selain itu, juga dengan menyelenggarakan pelatihan ekspor secara virtual dan peningkatan pelayanan informasi ekspor.

“Kami berharap pelaku usaha tetap optimis terus menggenjot ekspor makanan olahan Indonesia,” jelas Kasan.

Sponsored

Pada periode Januari hingga April 2020, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus sebesar US$2,2 miliar.  Sementara itu, untuk produk makanan olahan, pada periode Januari– April 2020, Indonesia berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar US$1,32 miliar atau meningkat 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Negara tujuan utama ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode Januari– April 2020
yaitu Amerika Serikat sebesar US$293,6 juta (dengan pangsa pasar 22,11%), Filipina US$161,4 juta (12,15%), Malaysia US$101,6 juta (7,65%), Singapura US$74,9 juta (5,64%), dan Jepang US$71,9 juta (5,41%).

Berita Lainnya
×
tekid