sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mandiri Investment Forum promosikan investasi domestik ke investor

SWF ini bisa menajdi platform agar investor dapat masuk dan berinvestasi, pada aset-aset yang dimiliki Indonesia.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 03 Feb 2021 16:31 WIB
Mandiri Investment Forum promosikan investasi domestik ke investor

Pemerintah Indonesia sangat membutuhkan investasi swasta, baik dalam maupun luar negeri, untuk membantu memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan. Hal ini menjadi mendesak, mengingat pemerintah juga harus memfokuskan sumber daya yang ada untuk penanganan pandemi Covid-19, terutama pengadaan vaksin dan proses vaksinasi itu sendiri.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, menyadari sepenuhnya kondisi ini dan berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan dunia usaha di Indonesia, agar dapat menjadi destinasi investasi para pemilik modal dan korporasi pengelola aset.

“Melalui Mandiri Investment Forum, Bank Mandiri Group berharap calon investor akan mendapatkan update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia serta reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor," kata Darmawan, Rabu (3/2).

Forum bertajuk Reform after The Storm ini merupakan hasil kolaborasi Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, yang disokong oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tahun ini merupakan edisi ke-10 penyelenggaraan MIF.

Darmawan melanjutkan, MIF merupakan kesempatan yang tepat untuk mempromosikan Indonesia, karena investor dapat berkomunikasi langsung dengan para pengambil keputusan, baik di pemerintahan maupun di korporasi kategori layak investasi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, BI terus menerus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional. Bank Indonesia melihat upaya yang dilakukan pemerintah sudah sangat bagus. Mulai dari upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi dan mitigasi pandemi Covid-19, hingga berbagai stimulus fiskal yang dibuat oleh pemerintah.

"Kebijakan BI sendiri diarahkan untuk percepatan pemulihan ekonomi, mulai dari penerapan suku bunga rendah, stabilitas nilai tukar rupiah, percepatan pasar yang lebih efektif, pengembangan UMKM, serta ekonomi syariah," ujar Perry.

Bank Indonesia juga optimistis pada 2021, ekonomi Indonesia akan tumbuh signifikan, yang didukung oleh perbaikan ekonomi global, peningkatan ekspor, pelaksanaan vaksinasi dan pemberian berbagai stimulus ekonomi. Menurutnya, perbankan juga memiliki likuiditas yang cukup besar untuk mendukung pembiayaan di sektor-sektor strategis.

Sponsored

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, selain fokus terhadap pelaksanaan vaksinasi, pemerintah juga menyiapkan strategi penguatan pemantauan. Sejumlah hal yang dilakukan untuk penguatan tersebut antara lain melakukan tes terhadap seluruh suspek dan kontak erat menggunakan PCR, serta penggunaan rapid antigen sesuai rekomendasi WHO.

Selain itu, pemerintah juga meningkatkan akses tes PCR di 514 kota atau kabupaten, meningkatkan jumlah tracer hingga 80.500 orang, dan memanfaatkan teknologi digital untuk tracing.    

Adapun Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo optimistis  BUMN melalui pembentukan sovereign wealth fund (SWF) mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, negara memiliki berbagai aset seperti jalan tol, bandara, aset infrastruktur digital, dan jasa keuangan yang nilainya dapat ditingkatkan. SWF ini bisa menajdi platform agar investor dapat masuk dan berinvestasi, pada aset-aset yang dimiliki Indonesia.

"Ada minat yang sangat besar dan kuat dari investor internasional untuk berinvestasi di berbagai aset yang kita miliki. Pada akhirnya jika investasi ini masuk akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional kita," tutur Kartika.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid