sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mandiri Sekuritas perkirakan PDB Indonesia tumbuh 4,4% pada 2021

Selain pengendalian krisis kesehatan, stimulus fiskal masih akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi sampai pertengahan 2021.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 29 Des 2020 17:27 WIB
Mandiri Sekuritas perkirakan PDB Indonesia tumbuh 4,4% pada 2021

Mandiri Sekuritas menilai 2021 akan menjadi titik balik dari pemulihan ekonomi di Indonesia. Optimisme tersebut didorong oleh harapan ketersediaan vaksin Covid-19, peningkatan konsumsi masyarakat, serta reformasi birokrasi melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law).

Chief Economist Mandiri Sekuritas, Leo Putra Rinaldy mengatakan, Indonesia mengalami masa kontraksi ekonomi, ketika produk domestik bruto (PDB) tumbuh negatif sebesar -5,3% pada kuartal II-2020.

"Namun, kondisi ini adalah pilihan yang harus diambil karena pemerintah di manapun di dunia, harus melakukan pembatasan mobilitas barang dan orang untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19,” kata Leo dalam keterangan resminya, Selasa (29/12).

Setelah melalui kurva terbawah, perekonomian Indonesia mulai memasuki siklus pemulihan dengan tren perbaikan yang terjadi di hampir seluruh sektor pada kuartal III-2020, terutama sektor teknologi informasi. Pembatasan mobilitas masyarakat mendorong penggunaan layanan berbasis teknologi, sehingga ke depan transformasi digital akan berlangsung lebih cepat.

Menurut Leo, optimisme terhadap perkembangan vaksin telah mendorong reaksi positif dan peningkatan cukup signifikan di pasar finansial. Meski demikian, kondisi di sektor riil dan dari sisi permintaan masih belum menunjukkan perbaikan.

Hal ini disebabkan daya beli masyarakat kelas bawah-menengah dan bawah masih terimbas. Sedangkan, kelas atas masih menahan diri dalam melakukan pengeluaran karena kondisi krisis kesehatan. Semua situasi tersebut, berimbas terhadap momentum investasi.  

“Dengan demikian, selain pengendalian krisis kesehatan, stimulus fiskal masih akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi sampai pertengahan 2021, untuk mendukung daya beli konsumsi kelas bawah dan menengah," ujarnya.

Diperkirakan konsumsi kelas atas mulai meningkat seiring dengan vaksinasi yang direncanakan dimulai kuartal II-2021.

Sponsored

Dia mengingatkan, konsumsi masyarakat penting bagi pemulihan ekonomi karena memegang 56% kue ekonomi Indonesia. Pemulihan ekonomi di Indonesia, akan cenderung berbentuk nike-shape recovery dengan ekspektasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,4%.

"Seluruh motor pertumbuhan ekonomi, seperti investasi, akan mulai berjalan di semester kedua. Sehingga, inflasi cenderung sekitar 3%, dengan current account deficit (CAD) yang kembali melebar,” tuturnya.

Walaupun CAD melebar, nilai tukar rupiah tetap stabil seiring dengan masuknya aliran dana asing di portofolio. Hal ini dikarenakan masih menariknya interest rate differential dan melimpahnya global liquidity supply karena masih berlanjutnya quantitative easing.

Lebih lanjut, aliran dana langsung (direct investment) juga diperkirakan meningkat seiring dengan implementasi dari kebijakan struktural UU Ciptaker.

Berita Lainnya
×
tekid