sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Market 5 April 2019 : IHSG fluktuatif menanti hasil pertemuan AS-China

Sentimen dari global maupun domestik masih memengaruhi laju indeks.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 05 Apr 2019 09:40 WIB
Market 5 April 2019 : IHSG fluktuatif menanti hasil pertemuan AS-China

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi akan bergerak fluktuatif di akhir pekan ini, Jumat (5/4). Sentimen dari global maupun domestik masih memengaruhi laju indeks.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, angin sejuk akan berada di pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang akan kembali berlangsung hari ini.

Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri China Liu He dengan Presiden
AS Donald Trump. Trump menyampaikan bahwa kesepakatan antara Amerika dan China masih belum siap, tetapi perjanjian yang sangat monumental ini akan diumumkan dalam kurun waktu satu bulan. 

Hal mendasar yang masih dibahas adalah perlindungan kekayaan intelektual, beberapa sektor dengan tarif tertentu, dan komitmen untuk menjalankan kesepakatan. 

"Tadinya kami berharap pada April ini konflik antara AS dan China dapat terselesaikan. Sebab, itu dapat mendorong pergerakan Indeks global, serta tentu saja pergerakan pasar modal dalam negeri. Apalagi pada bulan ini merupakan bulan pemilu," kata Nico dalam riset hariannya, Jumat (5/4)

Namun, kata dia, tampaknya penyelesaian konflik antara AS dan China masih akan terus berlanjut hingga Mei nanti.

Sementara, sentimen domestik datang dari Bank Indonesia (BI). Menurut Nico, Bank Indonesia dipastikan akan mempertahankan suku bungannya untuk saat ini mengingat ketidakpastian global.

"Untuk saat ini BI akan melihat stabilitas eksternal dan itulah alasan BI masih mempertahankan tingkat suku bunga di level 6%," ujar Nico.

Sponsored

Nico merekomendasikan saham PT Adhi Karya Tbk. (ADHI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), dan PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI).

"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi mixed, namun pergerakan manuver masih bisa saja terjadi dalam jangka waktu pendek dan kami memproyeksikan IHSG diperdagangkan pada level 6.475 – 6.500," ucapnya.

Di sisi lain, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah melihat IHSG akan memasuki tren pelemahan. Karenanya, indeks berpotensi ditutup melemah akhir pekan ini.

"Diperkirakan IHSG masih akan bergerak tertahan dengan support resistance 6.410-6.520," kata Lanjar melalui risetnya.

Meski begitu, menurut dia, pelaku pasar masih bisa mencermati sejumlah saham, misalnya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.(JPFA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Astra International Tbk (ASII), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN).

Kemarin (4/4) IHSG berakhir di level 6.494 dengan penguatan tipis 0,29% atau 18,56 poin. Pelaku pasar asing masih meramaikan transaksi beli sejak awal pekan ini. Investor asing tercatat beli bersih atau net buy sebesar Rp730,7 miliar di all market.

Berita Lainnya
×
tekid