sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Masih positif di November, bahkan lebih tinggi dari Korsel dan China

Selama tiga bulan berturut-turut, produksi sektor manufaktur di RI masih mengalami ekspansi seiring dengan dampak Covid-19 yang berkurang.

Hermansah
Hermansah Kamis, 02 Des 2021 08:44 WIB
 Masih positif di November, bahkan lebih tinggi dari Korsel dan China

Sektor industri manufaktur di Tanah Air masih berada dalam tahap ekspansi. Hal ini terlihat dari capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada November yang menempati posisi 53,9 sesuai dengan laporan IHS Markit.

“Pelaku industri masih tetap semangat menjalankan usahanya seiring dengan upaya pemerintah mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/12).

Makanya, Menperin optimistis sepanjang 2021, industri akan tumbuh sebesar 4%-5%, tentu dengan asumsi tidak ada gejolak kasus atau gelombang susulan dari dampak pandemi Covid-19. 

Beberapa indikator yang menujukkan bahwa kinerja sektor industri nasional masih positif, antara lain pada capaian nilai ekspor. Sepanjang Januari-Oktober 2021, industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sebesar US$143,76 miliar atau meningkat 35,53% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, memberikan kontribusi terbesar hingga 77,16% dari total nilai ekspor nasional selama sepuluh bulan tahun ini yang mencapai US$186,32 miliar.

Capaian lainnya tercatat pada penerimaan pajak sektor industri pengolahan yang tumbuh 14,6% pada Januari-Oktober 2021. Penerimaan pajak tersebut memberikan kontribusi paling besar hingga 29,8% pada periode yang sama.

Selain itu, jika merujuk laporan IHS Markit, selama tiga bulan berturut-turut, produksi sektor manufaktur di Indonesia masih mengalami ekspansi seiring dengan dampak Covid-19 yang kian berkurang. Output dan permintaan baru juga terus naik pada kisaran kuat. Bahkan, kenaikan lebih lanjut terlihat pada aktivitas pembelian di tengah perbaikan permintaan pasar. Bila dilihat datanya, hanya dua bulan saja PMI Indonesia berada dalam kondisi kontraktif.

Bahkan data itu juga menyebutkan, PMI Manufaktur Indonesia pada November melampaui PMI manufaktur negara-negara di Asia Tenggara, di mana PMI Manufaktur ASEAN berada di level 52,3. PMI Manufaktur Indonesia juga lebih tinggi dibandingkan PMI Manufaktur Korea Selatan (50,9) dan PMI Manufaktur China (49,9).

Menanggapi hasil survei tersebut, Economics Associate Director IHS Markit Jingyi Pan mengatakan, PMI Manufaktur Indonesia pada November menurun dari rekor laju Oktober, namun masih bertahan kuat untuk menandakan pemulihan berkelanjutan dari gelombang Covid-19 Delta.

Sponsored

“Perusahaan juga terus memperluas kapasitas tenaga kerja mereka dan meningkatkan aktivitas pembelian di tengah harapan kenaikan output di masa mendatang, yang mana merupakan tanda positif. Namun demikian, tingkat perpanjangan waktu pengiriman dari pemasok yang berkurang pada November, kemungkinan menggambarkan tanda-tanda perbaikan menuju akhir tahun,” ungkapnya.

IHS Markit mencatat, sentimen bisnis secara keseluruhan bertahan positif pada November, namun turun ke posisi terendah dalam 18 bulan. Responden survei secara umum berharap, pemulihan ekonomi dari gelombang Covid-19 Delta akan terus berlanjut, namun beberapa di antaranya masih khawatir dengan dampak pandemi ini.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid