sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menaker: Jelang bonus demografi, Indonesia dihadapkan dua tantangan besar

Tidak kalah penting yaitu menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan skill yang sesuai dengan pasar kerja.

Asyifa Putri
Asyifa Putri Jumat, 24 Sep 2021 12:57 WIB
Menaker: Jelang bonus demografi, Indonesia dihadapkan dua tantangan besar

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan, peluang Indonesia menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia masih menghadapi beberapa tantangan.

"Kita diuji dengan bagaimana memanfaatkan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2030. Pada saat itu, usia produktif kita akan mengalami surplus dan lebih dari 70% penduduk Indonesia berada pada usia produktif. Ini adalah salah satu penentu bagi kita, agar memanfaatkan bonus demografi yang akan mengantarkan Indonesia menjadi nomor tiga atau empat negara terbesar di dunia, yang pertumbuhan ekonominya akan melonjak sangat tinggi dan berharap kemiskinannya mengalami angka zero," jelasnya pada Kick Off Pemagangan pada 5 Destinasi Wisata Super Prioritas, secara daring, Jumat (24/9).  

Ida mengatakan, tantangan Indonesia pada saa ini terletak pada kemampuan dalam mengelola dan menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya. Tidak kalah penting yaitu menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan skill yang sesuai dengan pasar kerja.

"Ketika kita sedang menyiapkan diri untuk menyambut bonus demografi, ternyata kita dihadapkan pada dua tantangan besar. Salah satu di antaranya, yaitu perkembangan teknologi digital menyebabkan dunia kerja dan dunia usaha bergerak sangat dinamis dan menyebabkan perubahan besar pasar kerja di Indonesia," ujar Ida.

Sebagai informasi, sepanjang sejarah, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia terjadi di 2019, yaitu berada di angka 4,49%. Namun, capaian yang telah diperoleh dengan susah payah karena adanya pandemi Covid-19 itu mengakibatkan pengangguran tertinggi mencapai 7,07% atau sekitar 9,7 juta seluruh Indonesia pada Agustus 2020. Karena pandemi ini, 29 juta angkatan kerja Indonesia terdampak pandemi ini. 

Sementara Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Budi Hartawan melaporkan, dunia termasuk Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19. Maka dari itu pemerintah terus melakukan berbagai langkah dalam pemulihan ekonomi nasional, dan berbagai upaya yang dilakukan telah menuai hasil yang positif. 

"Data BPS memperlihatkan, dari total angkatan kerja yang sekitar 131 juta orang bekerja masih ada sekitar 8,75 juta orang yang menganggur. Dibanding dengan data pada Agustus 2020 angkatan kerja kita meningkat sekitar 1,59 juta orang. Penduduk yang bekerja sudah meningkat 2,61 juta orang dan pengangguran turun sebanyak 1,02 juta orang," jelas Budi Hartawan.

Lenih lanjut, ia juga menuturkan, data dari BPS ini menjelaskan, bahwa berbagai langkah mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka penanganan Covid-19 serta upaya pemulihan ekonomi nasional, mulai mendapatkan hasil positif.

Sponsored

Terkait program pemagangan di destinasi super prioritas, dia menjelaskan, ada 46 hotel di lima destinasi super prioritasi yang ikut serta. Program pemagangan yang dilaksanakan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan, Dinas Tenaga Kerja, pelaku usaha dan industri yang selama ini sudah berlangsung. 

Budi Hartawan menjabarkan secara keseluruhan, untuk program pemagangan di seluruh Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan telah melatih 6.154 mentor koordinator dan master pemagangan di 2.175 perusahaan. Pemagangan ini dibuat berdasarkan kurikulum pelatihan yang dibuat secara detail. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid