sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mendag: Defisit perdagangan kuartal I-2019 tidak menghkawatirkan

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan impor masih didominasi oleh bahan baku industri.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Selasa, 16 Apr 2019 16:52 WIB
Mendag: Defisit perdagangan kuartal I-2019 tidak menghkawatirkan

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, defisit neraca perdagangan pada kuartal I 2019 sebesar US$193,4 juta tidak mengkhawatirkan. Hal ini mengingat impor masih didominasi oleh bahan baku industri.

"Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan industri ini meningkat," kata Enggartiasto saat menghadiri Indonesia Industrial Summit 2019 di ICE BSD, Tangerang, Selasa.

Dengan situasi tersebut, lanjut Enggar, pertumbuhan industri akan meningkat baik dari sisi volume, kapasitas, maupun investasi baru, terutama industri yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus.

Dengan demikian, menurut Enggartiasto, defisit neraca perdagangan akan terjadi sesaat, namun akan meningkatkan ekspor di kemudian hari. "Karena yang didorong, selain infrastruktur juga banyak industri yang berorientasi ekspor," ujar dia.

Karena itu, kata dia, industri akan menghasilkan barang yang mampu mensubtitusi barang impor, sekaligus berorientasi ekspor. Pada akhirnya, akan berkontribusi terhadap penurunan defisit neraca perdagangan.

Di sisi lain, Enggar juga membantah bahwa terjadi deindustrialisasi di Indonesia. Sebab, dari data perdagangan yang ada, pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka yang stabil dan ekspansif.

Menurut data Kemendag, 81% permintaan dunia kepada Indonesia merupakan barang manufaktur dan 19% komoditas primer.

Enggar juga menyebut Kemendag akan membidik target ekspor nonmigas naik 8% pada 2019 menjadi US$175,8 miliar, dari tahun sebelumnya yakni US$162,8 miliar.

Sponsored

Lima prioritas ekspor pada  era Industri 4.0 yang diusung yakni makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik dan kimia.

"Ekspor yang ingin kami kejar, bukan hanya industri besar, tapi juga industri kecil menengah (IKM). Ini beriringan dengan digital economy dan penjualan online," kata Enggartiasto. (Ant)
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid