sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mendag Lutfi: Gratis ongkir belanja online ditanggung e-commerce, bukan pemerintah

72 platform e-commerce bersama pemerintah memberikan gratis ongkir hingga Rp20.000.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 05 Mei 2021 17:30 WIB
Mendag Lutfi: Gratis ongkir belanja online ditanggung e-commerce, bukan pemerintah

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan gratis ongkos kirim (ongkir) dalam Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diselenggarakan dari tanggal 5-13 Mei ini ditanggung oleh e-commerce, bukan pemerintah.

Dia membenarkan sebelumnya pemerintah mewacanakan untuk memberikan gratis ongkir bagi setiap konsumen yang berbelanja produk buatan Indonesia di toko online selama hari BBI. Namun, setelah berbicara dengan industri, lokapasar, media, platform e-commerce, dan asosiasi, diputuskan untuk bersama-sama pemerintah, bahu-membahu mendorong konsumsi lebih tinggi, dan pada saat bersamaan memotong mata rantai penyebaran Covid-19. 

"Untuk itu, 72 platform e-commerce atau PMSE (perdagangan melalui sistem elektronik) ini bersama dengan pemerintah sudah memberikan langsung subsidi ongkir sampai Rp20.000," katanya dalam video conference, Rabu (5/5).

Lutfi menuturkan, gratis ongkir ini sudah berjalan pada hari ini dan sudah bisa dinikmati oleh konsumen. Tujuannya adalah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Sponsored

"Ini sudah berjalan, jadi kalau teman-teman ingin mengakses ke loka-loka pasar tersebut, di halaman utama ada pengumuman untuk produksi barang-barang Indonesia diberikan subsidi ongkir sampai Rp20.000 ditambah diskon lain," ujarnya. 

Dia mengatakan, dalam hari BBI kali ini ditargetkan akan mengumpulkan nilai transaksi lebih besar dari hari BBI tahun lalu yang diselenggarakan tanggal 11-12 Desember dengan transaksi sebesar Rp11,5 triliun, 

"Jadi pemerintah ikut menyebarluaskan gerakan nasional ini, untuk memastikan semua orang mengetahui program belanja online. Dengan target bisa mencapai lebih dari Rp11,5 triliun," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid