sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menimbang investasi terbaik bagi generasi muda

Dengan bonus demografi yang besar, Indonesia akan menjadi sasaran investasi para investor asing maupun domestik.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Selasa, 18 Des 2018 20:59 WIB
Menimbang investasi terbaik bagi generasi muda

Pilihan investasi terbaik

Friderica melihat, masih banyak masyarakat, terutama generasi milenial, yang ragu untuk berinvestasi di pasar modal. Padahal, generasi milenial jumlahnya paling besar dan sangat potensial untuk menanam modal di Indonesia. Apalagi, katanya, keuntungan dari investasi ini bersifat jangka panjang.

Meski begitu, calon investor yang berasal dari generasi muda harus mempelajari cara berinvestasi di pasar modal, sebelum mereka terjun langsung ke industri tersebut. Friderica mengatakan, pada tahap pertama investor harus mengetahui karakteristik dari masing-masing produk investasi. Sebab, ini akan menentukan keuntungan yang akan didapatkan.

Friderica menyebut, pemula yang baru mau berinvestasi hendaknya memilih instrumen yang risikonya lebih kecil, meski menghasilkan keuntungan yang tipis pula. Produk reksadana lebih cocok untuk para generasi milenial.

Ilustrasi investasi. /Pixabay.com

Namun, tak ada salahnya untuk memilih investasi jangka panjang, dengan risiko yang cukup besar, seperti saham. Sebab, produk seperti ini akan mendatangkan imbal hasil yang besar.

Friderica menyebutkan, hal yang terpenting sebelum berinvestasi saham adalah mempelajari karakteristik pasar. Selain itu, perlu juga dilihat perusahaan yang terdaftar di bursa efek.

Lebih lanjut, Friderica mengatakan, cara paling mudah memilih perusahaan yang prospektif adalah dengan melihat produknya. Bila nilai guna dan nilai jual produk tersebut tengah tinggi di pasaran, maka perusahaan itu memiliki prospek yang baik. Selain itu, lazimnya perusahaan dengan nilai kapitalisasi yang besar, sahamnya juga akan selalu naik.

Sponsored

“Kita harus membeli saham perusahaan yang kita pahami model bisnisnya. Misalnya, perusahaan yang jual produk sehari-hari dipakai, seperti makanan, minuman, atau kendaraan. Selain itu, jangan beli saham yang spekulatif. Beli saham bluechip, karena walaupun naiknya tipis tapi lebih aman,” kata dia.

Selain saham dan reksadana, investor juga bisa memilih surat utang negara, obligasi ritel Indonesia (ORI), atau sukuk ritel. Friderica menyebut, ORI dan sukuk ritel juga merupakan produk yang aman. Sebab, keduanya merupakan instrumen investasi yang diluncurkan pemerintah.

Selain itu, Friderica mengatakan, investor juga harus memilih manajer investasi yang terpercaya. Caranya dengan mengecek statusnya di Bursa Efek Indonesia, serta melacak rekam jejak perusahaan tersebut. Biasanya, kata Friderica, manajer investasi yang ternama juga memiliki record yang bagus.

Berinvestasi, siapa takut?

“Ada sekitar 100 perusahaan sekuritas yang terdaftar. Tapi yang paling penting, cari yang sesuai kebutuhan dan karakter. Bila modal kita kecil, maka cari sekuritas yang biasa melayani pembelian ritel dengan fee kecil. Selain itu, pastikan mereka punya riset dan rekomendasi saham-saham terbaik,” ujar dia.

Terakhir, kata Friderica, masyarakat jangan sampai tertipu dengan produk-produk investasi yang ditawarkan pihak tidak bertanggung jawab—biasa disebut investasi bodong. Dia mengatakan, investasi bodong ditawarkan dengan iming-iming keuntungan yang pasti dan besar.

“Kalau ada yang menawarkan keuntungan berlipat-lipat dan kepastian return, itu pasti bohong. Karena produk investasi yang benar itu memang mendatangkan keuntungan yang sulit diprediksi, namun tetap bisa diperhitungkan,” katanya.

Berita Lainnya
×
tekid