sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkeu: Migas tulang punggung Indonesia jadi negara berpenghasilan tinggi

Jika sektor industri bergerak lebih maju, roda perekonomian akan ikut terkatrol naik.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 02 Des 2020 20:38 WIB
Menkeu: Migas tulang punggung Indonesia jadi negara berpenghasilan tinggi

Indonesia digadang-gadang akan menjadi negara berpenghasilan tinggi atau negara maju pada perayaan ulang tahun kemerdekaan ke 100 tahun, atau tepatnya di 2045. Cita-cita itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembacaan visi dan misinya pada pidato pemilihan presiden pada 2019 lalu. 

Mengawal hal tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, bahwa untuk dapat menjadi negara dengan penghasilan tinggi, Indonesia harus memiliki sumber-sumber produksi energi seperti minyak dan gas (migas).

Menurut dia, supaya Indonesia dapat mencukupi kebutuhan dalam negerinya tanpa harus bergantung kepada impor. Dengan demikian, sejumlah sektor industri yang membutuhkan migas dapat mendapatkan suplai yang memadai.

Jika sektor industri bergerak lebih maju, roda perekonomian akan ikut terkatrol naik. Dengan demikian, sendi-sendi perekonomian lainnya juga akan ikut bergerak dan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju semakin dekat digapai. 

"Itulah mengapa memiliki produksi minyak dan gas serta sumber energi lainnya menjadi sangat penting untuk mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan negara berpenghasilan tinggi," katanya dalam video conference, Rabu (2/12).

Untuk itu, dia meminta, kepada pemangku kepentingan yang bergulat dalam persoalan migas seperti SKK Migas dan pelaku industri untuk memiliki visi yang sama dengan cita-cita besar pemerintah dalam meningkatkan produksi migas.

Sembari menggenjot produksi migas, dia berharap, pelaku industri di tengah situasi yang penuh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 ini untuk dapat melakukan efisiensi. Lebih lagi di tengah anjloknya harga migas dunia.

"Jadi, agar industri migas bisa terus relevan, industri migas harus bisa efisien. Para pemangku kepentingan industri migas serta pemerintah dan SKK Migas harus memiliki visi yang sama tentang bagaimana Indonesia akan meningkatkan kinerja industri migas di masa depan," ucapnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid