Menkeu optimistis realisasi investasi 2019 lebih baik

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan realisasi investasi pada 2019 bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini target investasi sebesar Rp792,3 triliun tahun ini bisa tercapai.

Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah sudah memberikan berbagai insentif yang diyakini bisa memperbaiki pertumbuhan investasi di Indonesia. Menurut dia, Kemenkeu juga akan mendukung perbaikan investasi melalui berbagai kebijakan terutama terkait perpajakan. 

“Kita sudah ada tax policy, tax allowance, dan tax holiday. Kemudian kita tetap menjaga ekspor dan impor, serta membangun infrastruktur dan sumber daya manusia. Tujuannya untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (31/). 

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan 2018 menjadi tahun penuh tantangan untuk investasi di seluruh dunia. Pada tahun itu, guncangan ekonomi global memengaruhi berbagai sentimen di seluruh negara yang mengalami capital outflow atau dana asing keluar dari dalam negeri. 

"Dampaknya terhadap FDI (Foreign Direct Investment), meskipun jangka pendek. Para investor melakukan re-assessment terhadap kondisi perekonomian suatu negara untuk memutuskan apakah dia investasi," kata dia.

Investasi dari relaksasi pajak

Sri Mulyani mengungkapkan berbagai insentif pajak yang diberikan pemerintah sudah membuahkan hasil. Pada 2018, total nilai rencana investasi yang dihimpun dari pemberian insentif ini mencapai Rp 138,32 triliun plus US$9,6 miliar. Dengan realisasi investasinya tercatat telah mencapai Rp63,5 triliun plus US$7,6 miliar.

Sri Mulyani mengungkapkan, hingga akhir 2018, total nilai rencana investasi yang memanfaatkan tax holiday tercatat sebesar Rp210,8 triliun. Adapun penerima sebanyak 12 wajib pajak (WP), dengan 11 WP merupakan investasi baru dan 1 WP perluasan usaha. 

Sementara terdapat 149 fasilitas tax allowance yang telah diberikan pemerintah sepanjang tahun lalu, dengan penerima sebanyak 132 wajib pajak. Sebanyak 69 di antaranya telah memasuki tahap 80% realisasi. 

Sementara itu, kata Sri Mulyani, pemerintah juga tengah mengkaji realisasi insentif double-deduction tax bagi sektor usaha yang mengadakan kegiatan vokasi maupun riset dan pembangunan (R&D). 

Rencananya, pemerintah bakal memangkas pajak penghasilan (PPh) badan bagi perusahaan yang terlibat dalam vokasi dan R&D sebesar 200%. Sektor yang diharapkan fokus melakukan vokasi antara lain agribisnis, pariwisata, kesehatan, e-commerce, dan ekspor jasa.