sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menko Airlangga masih yakin perekonomian tumbuh 5,5% di 2021

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya dengan mendorong konsumsi rumah tangga melalui program perlindungan sosial.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 05 Feb 2021 15:15 WIB
Menko Airlangga masih yakin perekonomian tumbuh 5,5% di 2021

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku optimistis laju perekonomian Indonesia pada 2021, dapat tumbuh di kisaran 4,5%-5,5%, meski pada 2020 pertumbuhan ekonomi terkontraksi 2,07%.

Agar dapat mencapai pertumbuhan setinggi itu, dia berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 dapat tumbuh positif di kisaran 1,6%-2,1%. 

"Pemerintah melihat bahwa target di 2021 antara 4,5%-5,5% dan tentunya kami harap ada pertumbuhan positif di kuartal I-2021, kisarannya diperkirakan 1,6%-2,1%," katanya dalam video conference, Jumat (5/2). 

Agar laju perekonomian kembali ke zona positif di kuartal pertama tahun ini, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya dengan mendorong konsumsi rumah tangga melalui program perlindungan sosial.

"Dan di saat yang sama pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan dunia usaha dengan dukungan kepada UMKM dan korporasi, serta koperasi sebagai program prioritas," ujarnya.

Oleh karena itu, dia menargetkan agar konsumsi rumah tangga dapat tumbuh positif sebesar 1,3%-1,8% di kuartal I-2021, setelah pada kuartal IV-2020 terkontraksi sebesar 3,61%. Hal ini guna mendorong perekonomian untuk dapat melaju kencang.

Tak hanya itu, dia pun mematok agar konsumsi pemerintah dapat ditingkatkan sebesar 4%-5% di awal tahun, setelah sebelumnya secara rata-rata hanya tumbuh 3%-4%.

"Pekerjaan rumah pemerintah adalah mendorong sektor konsumsi rumah tangga bisa tumbuh 1,3%-1,8% dan konsumsi pemerintah naik 4%-5%," ucapnya.

Sponsored

Dia pun menargetkan agar investasi dapat tumbuh positif di kisaran 3%-4% di 2021, setelah sepanjang 2020 mengalami kontraksi sebesar 4,1%.

Strategi selanjutnya yang akan dilakukan pemerintah, adalah dengan mendorong pertumbuhan ekspor dan impor lebih tinggi lagi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Sekarang masalah teknis yang dihadapi adalah kekurangan kontainer dan pemerintah akan atasi ini sehingga demand melonjak. Kita ketahui bahwa kekurangan kontainer ini akibat penurunan impor yang tahun kemarin penurunannya cukup dalam -13,9%," tuturnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid