sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menko Luhut: Garuda dari dulu memang bermasalah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kebohongan perusahaan publik akan terungkap.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Selasa, 02 Jul 2019 11:45 WIB
Menko Luhut: Garuda dari dulu memang bermasalah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pelanggaran laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tahun buku 31 Desember 2018. Menurut Luhut, kebohongan-kebohongan yang dilakukan perusahaan publik akan terungkap karena transparansi yang sudah terbangun saat ini.

"Mohon maaf ya kalau dulu mungkin menterinya bisa ditipu-tipu, tapi kalau sekarang tidak bisa. Semua sekarang termonitor dengan baik dan membuat pemerintahan sekarang jauh lebih transparan. Pasti ketahuan kalau kita membuat suatu kecurangan dalam proses pengambilan keputusan," kata Luhut dalam Coffee Morning bersama Media di Jakarta, Selasa (2/7).

Luhut menuturkan maskapai penerbangan berpelat merah itu memang sudah memiliki banyak masalah sejak dulu. Masalah itu mencakup ketidakefisienan hingga harga pembelian pesawat yang terlalu mahal.

Di sisi lain, mantan Menko Polhukam itu juga mengaku pemerintah tidak efisien dalam beberapa hal. Misalnya membiarkan PT Pertamina (Persero) memonopoli penjualan avtur hingga harganya menjadi lebih mahal.

"Kenapa mesti dimonopoli Pertamina, sehingga minyak kita lebih mahal dari yang ada di Singapura. Ini enggak boleh terjadi. Ya kita bikin saja persaingan (yang sehat). Buka untuk dua, seperti AKR dan Shell. Tapi dibatasi jangan banyak juga," jelasnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan pemerintah akan memantau dengan cermat soal pelanggaran yang dilakukan Garuda Indonesia. Ia mengingatkan perusahaan publik tidak boleh melakukan pelanggaran demi memperbaiki laporan keuangan perusahaan.

"Itu hukumnya bisa pidana, apalagi Garuda merupakan perusahaan terbuka. Jadi kalau ada penyimpangan seperti itu harus hati-hati ke depan ini," ujarnya.

Luhut juga tidak berkomentar banyak mengenai minat investor atas masalah yang dihadapi Garuda Indonesia. Terlebih, maskapai itu mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GIAA.

Sponsored

"Tergantung mereka me-manage masalah ini," ujarnya.  (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid