sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menperin: LG dan Sharp segera relokasi pabrik ke Indonesia

Sejumlah perusahaan elektronik ternama akan merelokasi pabriknya ke Indonesia.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 12 Jun 2019 19:02 WIB
Menperin: LG dan Sharp segera relokasi pabrik ke Indonesia

Sejumlah perusahaan elektronik ternama akan merelokasi pabriknya ke Indonesia. Perusahaan elektronik seperti LG dan Sharp dikabarkan tertarik untuk memindahkan pabrik mereka ke Indonesia karena besarnya pasar yang dapat diraup oleh dua perusahaan tersebut di tanah air. 

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, negara-negara asal perusahaan elektronik tersebut sedang menggalakan go south, dan Indonesia berada di tengahnya dengan pangsa pasar yang besar.

“Selain itu mereka sudah punya basis produksi, ada basis konsumsi dalam negeri juga. Jadi mereka bisa menikmati dua, pasar dalam negeri dan ekspor,” ucapnya usai acara halal bihalal di Kementerian Perindustrian, Rabu (12/6).

Ia menambahkan, karena sebelumnya telah memiliki basis operasi di Indonesia, perusahaan asal Korea Selatan dan Jepang tersebut tertarik untuk melakukan ekspansi yang lebih luas.

“Tentunya harapannya mereka bisa ekspansi ke Indonesia. Kita monitor saja sampai aplikasi,” ujarnya.

Selain itu, dipilihnya Indonesia, kata Airlangga, karena celah yang dilirik oleh perusahaan elektronik tersebut. 

“Kan itu mereka memilah dan memilih industrinya, kalau strukturnya lebih ke hilir, atau lebih butuh ke bahan baku pasti mereka meliriknya ke situ,” terangnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, kerja sama dengan negara produsen perangkat teknologi seperti Jepang terus digodok komitmen kerjasama yang telah terbangun. 

Sponsored

Ia melanjutkan, sebagai negara maju Jepang telah banyak menanamkan investasinya di Indonesia.

“Kalau Jepang pasti akan melanjutkan apa yang sudah ada di Indonesia. Mereka kan sudah punya sebagian besar investasi di Indonesia, infrastruktur, power plant, kemudian juga industri,” ucapnya.

Sementara, untuk teknologi mobil listrik, Airlangga mengatakan mereka masih bergerak sesuai dengan aturan dari kementerian.

“Kendaraan listrik mereka target sesuai dengan aturan dari kementerian, yang disiapkan fasilitasnya kan ada grace period dua tahun. Targetnya 2020,” katanya.

Berita Lainnya
×
tekid