sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri BUMN minta maaf atas kenaikan Pertamax

Erick Thohir memastikan hanya Pertamax yang mengalami kenaikan harga.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 31 Mar 2022 13:16 WIB
Menteri BUMN minta maaf atas kenaikan Pertamax

Sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax (RON 92) semakin kuat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun menyampaikan permohonan maaf jika harga Pertamax naik.

Erick mengatakan, saat ini subsidi pada BBM masih terus berjalan. Pemerintah telah mengambil keputusan untuk menjadikan BBM jenis Pertalite (RON 90) menjadi produk BBM bersubsidi, tetapi tidak untuk Pertamax.

"Jadi kalau Pertamax naik ya mohon maaf. Tapi kalau Pertalite subsidi tetap. Nanti 1 April tunggu," ucapnya dalam Kuliah Umum bertajuk Milenial Dan Digital Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Rabu (30/3).

Menurutnya, beban yang ditanggung pemerintah untuk mensubsidi BBM mencapai puluhan triliun. Tidak hanya BBM, bantuan pemerintah lain juga sempat diberikan untuk pelanggan PLN 450 VA yang digratiskan saat pandemi.

"Bantuan sosial dan lain-lain, tapi memang seperti itu. Jadi pemerintah hadir tapi gak mungkin berdiri sendiri kalau rakyat masyarakat tidak mengisi hal pada dinamika perubahan ke depan," katanya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, di tengah lonjakan harga minyak, sesuai dengan perhitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BBM jenis Pertamax (RON 92) nilai keekonomiannya adalah Rp14.500/liter.

Menurutnya, konsumen dari BBM jenis Pertamax mencapai 13% dari konsumsi BBM nasional. Pada umumnya konsumen BBM jenis Pertamax adalah mobil-mobil mewah.

"Dengan harga BBM Pertamax Rp 9.500 ini bisa dikatakan posisi Pertamina subsidi Pertamax. Dan ini jelas artinya Pertamina subsidi mobil mewah yang pakai Pertamax," ucapnya kepada media, Selasa (22/3).

Sponsored

Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan agar dilakukan perhitungan ulang agar ada keadilan. Jangan sampai Pertamina memberikan subsidi besar kepada mobil mewah yang menggunakan Pertamax.

"Sudah saatnya dihitung ulang berapa harga yang layak yang diberikan Pertamina untuk harga Pertamax yang dikonsumsi mobil mewah. Ini untuk keadilan semua," ujarnya Arya.

Berita Lainnya
×
tekid