sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri Koperasi dan UKM: Baru 14,6 juta UKM masuk ekosistem digital

Baru 22,7% UMKM yang hadir dalam ekosistem digital.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 12 Agst 2021 12:21 WIB
Menteri Koperasi dan UKM: Baru 14,6 juta UKM masuk ekosistem digital

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyampaikan beberapa update mengenai kondisi UMKM di Indonesia saat ini. 

Teten menyebut, per 30 Juni 2021, baru 2,6 juta UMKM yang terdata di OSS. Kemudian, hingga akhir Mei, proporsi kredit UMKM mencapai 20% atau Rp1.000 triliun, dari total kredit keseluruhan pelaku usaha senilai Rp5.576 triliun.

"Baru 22,7% UMKM yang hadir dalam ekosistem digital atau sekitar 14,6 juta pelaku usaha," ucap Teten dalam peringatan hari UMKM Nasional 2021, Kamis (12/8).

Dia melanjutkan, meski angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 yang baru dirilis menunjukkan kabar menggembirakan, yaitu tumbuh 7,07% secara tahunan atau year on year/yoy, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di kuartal II dan III menghadirkan tantangan bagi aktivitas pelaku usaha. 

Upaya pemerintah meredam tantangan pandemi, menurutnya dihadirkan melalui beberapa langkah. Dari total anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, sebanyak 21% atau Rp161,2 triliun dialokasikan untuk dukungan UKM. 

Bantuan tersebut meliputi bantuan presiden (banpres) produktif usaha mikro untuk 18,2 juta usaha mikro. Selain itu, terdapat pula bantuan tambahan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 3%, dengan alokasi sebesar Rp3,45 triliun.

Selain bantuan PEN, Teten menyebut Kemenkop UKM bersama Smesco dan  Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB0, dan seluruh stakeholder, termasuk di antaranya lintas kementerian/lembaga, Bank Indonesia (BI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), logistik, asosiasi, dan komunitas pendamping usaha kecil menengah (UKM), telah bersinergi dalam menghadirkan inovasi bagi UMKM Indonesia. 

Sinergi tersebut diwujudkan antara lain melalui konsolidasi akses pembiayaan untuk UMKM, termasuk solusi pembiayaan dari Himbara, hingga akses pembiayaan off taker agregator yang digulirkan LPDB. Kemudian, sinergi untuk akses pasar, kemitraan rantai pasok inddustri melalui kurasi produk di Smesco, hingga akses pendampingan UKM ekspor di Bank Rakyat Indonesia (BRI), peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta inovasi dukungan logistik. 

Sponsored

"Keseluruhan inisiatif ini tengah kami siapkan" ucap dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid