sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri PUPR ungkap 3 tahapan pembangunan ibu kota di Kaltim

Pembangunan ibu kota baru di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dilakukan mulai 2020.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Selasa, 27 Agst 2019 15:16 WIB
Menteri PUPR ungkap 3 tahapan pembangunan ibu kota di Kaltim

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan tiga tahapan pembangunan ibu kota baru di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mulai  tahun 2020.

"Infrastruktur sudah ditetapkan. Saya baru ditelepon Menteri Keuangan, kebutuhan anggaran sedang disiapkan," kata Menteri Basuki, usai menyampaikan kuliah umum di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Selasa (27/8).

Basuki menuturkan ketiga tahapan itu. Pertama, mendesain kawasan ibu kota. Desain meliputi Ruang Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang akan mencakup istana negara, kantor-kantor kementerian, perumahan, dan kawasan komersialnya.

"Sekarang disiapkan lahan 180.000 hektare. Bappenas untuk awal minta kebutuhan bangunan pemerintahan sekitar 40.000 hektare," kata Basuki.

Kedua, mendesain prasarana dasar seperti jalan, drainase, waduk, serta air bersih. Untuk akses transportasi, tidak hanya jalan darat, melainkan juga rel kerera api. Ketiga, yakni pembangunan perumahan dan perkantoran.

"Yang akan kita bangun adalah prasarana dasarnya dulu seperti jalan, drainase, air bersih, dan beberapa kantor," kata dia.

Sementara itu, Basuki mengatakan pembiayaan pembangunan ibu kota di Kalimantan Timur itu 19% berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sebesar 54% berasal dari Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sisanya investasi dari swasta dan BUMN.

Menurut Basuki, untuk proses pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur baru akan dimulai pada 2024. Mulai dari jajaran Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan Kantor Kepresidenan.

Sponsored

"Targetnya 2023-2024 Kementerian PUPR harus yang pertama kali pindah ke Kalimantan. Itu targetnya Bapak Presiden," kata dia.

Pembangunan sistem transportasi

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan pembangunan ibu kota negara yang baru harus disertai dukungan pengembangan layanan transportasi modern yang ramah lingkungan.

Menurutnya, sistem jaringan transportasi yang dibangun juga mesti terintegrasi antara perencanaan tata ruang (urban planning) dengan perencanaan transportasi (transport planning). 

"Pembangunan transportasi sudah harus berorientasi pada kebutuhan manusia. Tidak lagi berfokus kepentingan mobilitas kendaraan pribadi, seperti yang selama ini berlangsung," kata Djoko.

Lebih jauh, kata Djoko, infrastruktur untuk kendaranan non bermotor seperti sepeda dan hak pejalan kaki perlu diperhatikan dengan membuat jalur yang lebih lebar dan dilindungi pohon untuk peneduh.

Terkait dengan jalur sepeda, menurutnya jalur tersebut semestinya tidak disatukan dengan jalur kendaraan bermotor. Apabila dipaksakan menjadi satu jalur, lanjutnya, pemerintah harus memberikan batas fisik.

"Demikian pula penyediaan layanan sarana transportasi umum yang humanis sudah harus direncanakan dengan matang," ucapnya.

Untuk tahap, awal setidaknya pemerintah sudah menyediakan tansportasi seperti bus umum. Berikutnya, secara bertahap dirancang dan dibangun transportasi umum berbasis rel dengan pilihan trem, kereta gantung, O-Bhan, kereta ringan atau mass rapid transport (MRT). 

Sementara itu, dalam rangka efisiensi transportasi umum, dia mengimbau agar para pejabat kelak meminimalisir penggunaan kendaraan dinas jika aktivitas masih di dalam komplek perkantoran lembaga negara. 

Anggapan itu didukung dengan wacana jarak rumah dinas pejabat negara dengan kantor lembaga negara dibangun tidak berjauhan dan antar kantor lembaga negara berada dalam satu kawasan. Dengan mengutamakan transportasi umum, negara dinilai bisa menghemat anggaran dari sisi operasional kendaraan dinas.

"Supaya mobilitas lebih efisien,” ujarnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid