sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Merger bank syariah BUMN diharapkan selesai Februari 2021

Pada 20 atau 21 Oktober ini akan ada pengumuman dari rencana merger tersebut ke publik.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 13 Okt 2020 17:24 WIB
Merger bank syariah BUMN diharapkan selesai Februari 2021

Tiga bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berencana melakukan penggabungan usaha atau merger, melakukan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) pada Senin malam (12/10). Ketiga bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk. (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank Negara Indonesia Syariah.

Ketua Tim Project Management Office dan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, penandatanganan CMA ini merupakan awal dari proses merger.

"CMA ini merupakan awal proses merger, jadi belum merger. Ini batu loncatan, proses berikutnya masih panjang," kata Hery dalam konferensi pers secara virtual, dari Jakarta (13/10).

Setelah menandatangani CMA, pada 20 atau 21 Oktober ini akan ada pengumuman dari rencana merger tersebut ke publik. Setelah itu, pihaknya akan mengurus perizinan merger ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulator pasar modal.

Setelah persetujuan dari regulator diperoleh, ketiga bank tersebut akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di akhir tahun. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, diharapkan pada Februari 2021 penggabungan ketiga bank tersebut resmi terjadi.

"Hasil penggabungan bank ini akan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar," ujarnya.

Apabila proses merger telah selesai dilakukan, Hery mengatakan bank ini akan memiliki total aset sekitar Rp220 triliun hingga Rp225 triliun. Dengan aset sebesar itu, bank ini akan masuk ke jajaran top 10 perbankan di Indonesia.

"Bank hasil merger ini nanti akan memiliki produk wholesale, konsumer dan retail yang beragam. Bank ini akan memiliki jaringan yang luas, dengan coverage di 1.200 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia," tuturnya.

Sponsored

BRI Syariah jadi bank cangkang

Dalam proses merger ini, BRI Syariah ditunjuk sebagai entitas yang menerima penggabungan (surviving entity) atau bank cangkang. Sehingga, pemegang saham BNI Syariah dan pemegang saham BSM akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan.

"Kenapa BRI Syariah, karena merupakan satu-satunya bank syariah yang public listed, jadi cangkangnya pakai itu. Sehingga proses penggabungan legal merger nanti jadi lebih mudah," ujar Hery.

Meskipun BSM dan BNI Syariah bergabung ke BRI Syariah, bank hasil merger ini nantinya akan memiliki nama baru. Sejauh ini, belum ada rencana nama baru yang akan digunakan bank hasil merger ini.

"Pemegang saham akan memikirkan satu nama yang bisa memiliki value proposition yang ada di dunia internasional dan ini nama yang umum di perbankan syariah," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid