Meski vaksin ditemukan, sektor bisnis tak langsung pulih
Selama pandemi, banyak sektor bisnis yang memakan tabungan untuk modal kerja.
Vaksin Covid-19 menjadi salah satu yang dinantikan masyarakat untuk menanggulangi pandemi. Akhir tahun ini, pemerintah akan mendatangkan 15 juta calon vaksin yang berasal dari China.
Chief Economics Danareks Research Institute Moekti Prasetiani Soejachmoen mengatakan, dengan tersedianya vaksin, maka pembatasan ekonomi tidak akan menjadi seketat seperti saat ini. Pasalnya, warga bisa melindungi dirinya dengan vaksin.
"Namun yang perlu diperhatikan, sektor bisnis tidak otomatis kembali seperti sebelum masa pandemi," kata Moekti, Kamis (15/10).
Selama pandemi, ujarnya, banyak sektor bisnis yang memakan tabungan mereka. Pengusaha memakai uang yang awalnya akan digunakan untuk investasi sebagai modal kerja. Akibatnya, membutuhkan waktu untuk kembali normal meskipun vaksin telah ditemukan. Jika sudah kembali normal, barulah akan ada kegiatan ekspansi.
"Jadi penyesuaiannya akan memerlukan sedikit waktu," ujarnya.
Adapun pada kuartal III-2020 ini, Danareksa memperkirakan ekonomi Indonesia masih akan negatif 2,69%. Sementara untuk kuartal IV-2020, juga diperkirakan masih bakal minus 0,50%.
Secara keseluruhan untuk tahun 2020, Danareksa memprediksi ekonomi Indonesia akan berada di level minus 1,49%. Namun, pada 2021, dengan asumsi vaksin telah tersedia, Danareksa meramal ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,31%.