sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mewaspadai ekonomi China yang mulai melambat

Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal dua sebesar 6,2% lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

Mona Tobing
Mona Tobing Senin, 15 Jul 2019 10:20 WIB
Mewaspadai ekonomi China yang mulai melambat

Ekonomi China pada kuartal dua mulai melambat. Produk domestik bruto (PDB) kuartal dua China tumbuh 6,2% lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. 

Pencapaian ini merupakan yang terendah dari 27 tahun terakhir. Penyebabnya, perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang menggerus permintaan dalam negeri, begitu juga permintaan dari luar negeri yang mulai goyah.

Data pertumbuhan ekonomi pada Senin (15/7) yang melambat menandai hilangnya momentum China mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada 6,4% seperti yang terjadi pada kuartal pertama lalu. 

China pun didorong agar segera mengambil langkah untuk meningkatkan konsumsi dan investasi. Demi memulihkan kepercayaan bisnis. 

Meski ekonomi tumbuh lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya, namun analis yang disurvei Reuters telah memperkirakan PDB pada April-Juni China memang berada di rentang 6,2%. 

Properti melambat 

Salah satu faktor yang memengaruhi kinerja ekonomi China adalah melambatnya sektor properti. Pertumbuhan investasi real estate di China hanya naik 10,9% selama satu semester ini, lebih rendah dibandingkan periode Januari-Mei sebesar 11,2%. 

Pertumbuhan investasi yang melambat di sektor properti, terakhir kali melambat sejak 2018 yang saat itu tumbuh 9,5%. 

Sponsored

Biro Statistik Nasional menyebut penjualan properti berdasarkan luas lantai turun 1,8% secara tahunan periode Januari-Juni. Persentase penurunan yang makin lebar pada periode Januari-Mei sebesar 1,6%. 

Sebenarnya pasar properti China telah mengalami kebangkitan baru-baru ini. Tertolong, pemerintah daerah yang melonggarkan aturan pembelian rumah untuk meningkatkan aktivitas ekonomi. 

Plus, penurunan suku bank demi mendongkrak pinjaman serta memulihkan kepercayaan investor.

Hanya saja, analis memprediksi sulit mempertahankan kinerja sektor properti dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah. 

Kinerja sektor industri berbanding terbalik dengan kinerja properti. Output industri China tumbuh dengan pencapaian yang menggembirakan sebesar 6,3%. 

Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan prediksi sejumlah analis yang disurvei Reuters. Sejumlah analis sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0% hingga 5,2%. 

Kinerja investasi aset tetap pada paruh pertama tahun ini juga naik 5,8% lebih tinggi dibandingkan perkiraan awal analis sebesar 5,5%. 

Sementara investasi sektor swasta dalam aset tetap, yang merupakan 60% dari total investasi negara juga naik 5,7% pada Januari-Juni. Dibandingkan pada Januari-Mei yang naik 5,3%. 

Terakhir penjualan ritel pada Juni juga melebih ekspetasi tumbuh 9,8%. Lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar 8,3% hingga 8,6% sesuai pencapaian pada Mei. 

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid