Minim sentimen, IHSG berpotensi melemah
Pola gerak IHSG belum mampu menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah dalam rentang terbatas pada perdagangan hari ini (9/12). Kendati begitu, kemungkinan menguat tetap ada, walaupun hanya setipis kertas.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan IHSG masih lebih bersifat konsolidatif. Ini karena pola gerak IHSG belum mampu menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.502-6.636
"Minimnya sentimen yang diakibatkan oleh perlambatan ekonomi Indonesia, menyebabkan potensi pelemahan masih lebih besar dibanding dengan keinginan naiknya. Sehingga IHSG masih akan bergerak dalam rentang terbatas hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya di IDX Channel, Kamis (9/12).
Beberapa saham yang menjadi pilihan Indosurya Bersinar Sekuritas, di antaranya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Sementara Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memprediksi, IHSG bergerak melemah untuk hari ini.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpeluang bergerak melemah terbatas dan diperdagangkan pada 6.572-6.649. Ada potensi terjadi penguatan, namun hati-hati, karena kemungkinannya hanya setipis kertas," jelas Nico, Kamis (9/12).
Nico menambahkan, investor akan memperhatikan dampak dari pertumbuhan ekonomi Japan pada kuartal III-2021, yang membuat orang banyak kecewa.
“Ternyata penurunan ekonomi Jepang lebih dalam dari yang diperkirakan. Pembatasan virus selama musim panas kemarin ternyata menghantam konsumsi lebih keras daripada yang dibayangkan, namun tetap masih memberikan ruang untuk tumbuh bagi bisnis perusahaan," jelasnya.
Berikut beberapa saham pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas pada perdagangan hari ini, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP).