sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Minyak goreng langka, Ombudsman temukan fakta penimbunan

Ombudsman RI menemukan tiga fakta di lapangan mengenai drama minyak goreng ini.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Selasa, 08 Feb 2022 12:57 WIB
 Minyak goreng langka, Ombudsman temukan fakta penimbunan

Drama minyak goreng hingga kini belum juga berakhir. Mulai dari harganya yang melambung tinggi, hingga terjadinya kelangkaan minyak goreng dengan harga terjangkau sesuai harga eceran tertinggi (HET).
 
Ombudsman RI menemukan tiga fakta di lapangan mengenai drama minyak goreng ini. Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan berdasarkan pemantauan lapangan yang dilakukan Ombudsman di 34 provinsi setidaknya ada tiga fenomena masyarakat menyikapi kebijakan minyak goreng dari pemerintah.

Pertama, ditemukan penimbunan oleh masyarakat. Menanggapi kondisi ini pihaknya meminta agar Satgas Pangan melakukan tindakan yang tegas, sehingga penimbunan bisa diminimalisir.

"Penimbunan ini diharapkan Satgas Pangan reaksi cepat ini perlu ketegasan," paparnya dalam diskusi 'Diskusi Pelayanan Publik "Menjamin Ketersediaan Minyak Goreng, Selasa (08/2).

Kedua, menurutnya, ditemukan pengalihan barang di pasar modern. Artinya kelangkaan di pasar modern memang ada yang dibuat oleh pelaku pasar modern.

Dia menjelaskan, pelaku pasar modern ada yang menawarkan ke pasar tradisional untuk membeli, karena pengawasan di pasar modern bisa dilakukan dengan ketat. Akhirnya dijual ke pasar tradisional dengan harga di atas Rp 14.000.

"Ya tentu masyarakat mau datang ke pasar modern, tapi gak semua punya akses kalaupun ada akses, minyak gak ada, repot juga," sesalnya.

Ketiga, terjadi panic buying atau membeli secara berlebihan meski sudah dibatasi. Menurutnya, karena kondisi ini terjadi secara berulang, maka mestinya bisa diantisipasi.

"Kami harap tiga hal ini di kemudian hari bisa dihilangkan. Pertanyaannya bagaimana pemerintah berikan pelayanan ke masyarakat dengan HET ini, sejauh mana kemampuannya," ucapnya.

Sponsored

Lebih lanjut dia mengatakan adanya kebijakan di dalam menyikapi kelangkaan minyak goreng melalui intervensi pemerintah menunjukkan penyediaan minyak goreng menjadi salah satu bentuk pelayanan publik.

"Saya pikir penting dipahami dan kira-kira ke depan kalau ini disebut drama akhirnya sampai mana. Karena sebentar lagi Ramadan dan bulan-bulan di Rajab konsumsi pangan meningkat, hari Raya Idulfitri dan nanti kenaikan harga sedikitpun jadi perhatian," tuturnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid