sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mitra Investindo siapkan capex US$3 juta ekspansi bisnis granit

Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri minyak dan gas bumi ini akan masuk kembali ke bisnis granit.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 16 Apr 2019 14:10 WIB
Mitra Investindo siapkan capex US$3 juta ekspansi bisnis granit

Emiten minyak dan gas (migas) PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 3 juta atau Rp 42,3 miliar pada 2019. Dana capex tahun ini lebih besar daripada tahun lalu senilai Rp20 miliar.

“Capex tahun ini akan berasal dari kas internal perusahaan,” kata Direktur Independen MITI Diah Pertiwi Gandhi di Jakarta, Selasa (16/4).

Presiden Direktur Mitra Investindo Sugi Handoko mengatakan, selain mengembangkan lini bisnis eksisting, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri minyak dan gas bumi ini akan masuk kembali ke bisnis granit.

Rencana ini guna menunjang kinerja perseroan pada tahun ini untuk memastikan keberlangsungan usaha perseroan.

Sebab, perseroan sempat kehilangan pendapatan keuangan pascaberakhirnya kontrak LS TAC antara anak usahanya, IBN Oil Holdico Limited dengan PT Pertamina EP.

“Kami melakukan inovasi di upstream (hulu). Jadi enggak hanya mengelola lapangan minyak, kami coba yang risiko kecil. Istilahnya bisnis jasa dibarengi pendapatan sharing,” ungkap Sugi.

Sugi menjelaskan nantinya perseroan akan menawarkan kerja sama operasi pengeboran. Menurutnya, sejak harga minyak anjlok, banyak perusahaan minyak tidak bisa melakukan pengeboran karena keterbatasan biaya.

Saat ini, perseroan tengah menyelesaikan proyek kerja sama dengan salah satu pengelola lapangan migas di wilayah Sumatera. 

Sponsored

Nantinya, perusahaan akan berperan menyediakan jasa pengeboran sekaligus pengelolaan lapangan tersebut. Pendapatannya akan diperoleh dari jasa pengeboran sekaligus profit sharing dari penjualan minyak. 

“Banyak operator minyak yang belum cukup pengalaman. Harga minyak jatuh mereka stop investasi. Kami nanti akan melihat juga mana yang punya potensi ke depan bagus. Dengan skema bisnis ini sudah dijamin dibayar,” kata dia.

Sementara itu, untuk bisnis downstream (hilir), perusahaan dengan kode saham MITI ini akan melakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di wilayah Papua Barat. 

Perusahaan akan bekerja sama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) dengan kepemilikan 50:50 untuk pengembangan dan pengelolaannya. 

"Saat ini dalam tahap penyelesaian kerja sama. Kami belum bisa sharing berapa nilai proyeknya," imbuh dia. 

Perusahaan juga akan kembali mengaktifkan tambang granit di wilayah Lampung dan Jawa Barat. Sugi menyebut pihaknya membidik wilayah dengan tingkat pembangunan infrastruktur yang tinggi sehingga bisa menyerap produksi.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha MITI adalah di bidang pertambangan, perindustrian, pertanian, pembangunan (pemborongan), perdagangan dan jasa. Bisnis perusahaan bergerak dalam bidang pertambangan batu granit dan industri minyak dan gas bumi melalui penyertaan pada entitas anak.

Mengutip laporan keuangan perseroan, laba bersih sepanjang 2018 senilai Rp7,97 miliar. Padahal tahun sebelumnya perseroan mencatatkan rugi senilai Rp23,61 miliar.

Sedangkan, penjualan sepanjang 2018 Rp34,97 miliar. Angka ini meningkat 39,41% dari tahun sebelumnya senilai Rp28,67 miliar.


 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid