sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Negara G20 urunan US$4 miliar untuk vaksin Covid-19

Negara G20 akan melakukan kolaborasi dengan WHO untuk menemukan vaksin Covid-19.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 27 Mar 2020 16:17 WIB
Negara G20 urunan US$4 miliar untuk vaksin Covid-19

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan para menteri keuangan di seluruh negara G20 sepakat untuk mengalokasikan anggaran sebesar US$4 miliar untuk menemukan vaksin covid-19.

Kesepakatan tersebut diambil setelah diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus G-20 yang diikuti pemimpin setiap negara pada Kamismalam  (26/3) via teleconference. 

"Di antara menteri keuangan ada indikatif alokasi US$ 4 miliar yang dimobilisasi seluruh negara dunia, terutama G20 untuk akselerasi riset dan temukan antivirus atau vaksin pandemi Covid-19 ini. Sedang dibahas bersama dalam level Menkeu anggota G20," katanya usai KTT G20 dengan Presiden Joko Widodo.

Sri pun menuturkan untuk menemukan vaksin Covid-19 akan dilakukan kolaborasi antara badan kesehatan dunia (WHO) dan seluruh negara di dunia.

Menurut Sri, fokus utama digelarnya KTT Khusus tersebut adalah untuk menangani masalah pandemi Covid-19 dan menyelamatkan nyawa manusia, dan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul akibat pandemi tersebut.

"Fokus leaders adalah menyelamatkan nyawa manusia, karena ini tak hanya masalah kesehatan namun juga tragedi kemanusiaan. Saat ini bagaimana seluruh negara dunia mencoba kurangi risiko penyebaran. Itu akan berkonsekuensi pada banyak hal," ujarnya.

Para pemimpin dunia, lanjutnya, akan berkoordinasi untuk fokus kepada penyediaan alat kesehatan seperti masker, APD, ventilator, dan hand sanitizer yang mulai langka dan sangat dibutuhkan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Saat ini International Monetary Fund (IMF) dan World Bank upayakan dukungan agar perusahaan yang bisa dapatkan itu (alat kesehatan) dapat prioritas (bantuan) sehingga suplai ke seluruh dunia  bisa dinaikkan," ucapnya.

Sponsored

Sri pun menuturkan Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi alat kesehatan tersebut sehingga dapat menyuplai kebutuhan yang tinggi, meskipun kenyataannya kelangkaan alat pelindung diri (APD) juga terjadi di Indonesia.

"Indonesia memiliki kapasitas untuk suplai, termasuk hand sanitizer, dan lainnya," tutur Sri.

Berita Lainnya
×
tekid