sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Neraca perdagangan Agustus surplus US$2,33 miliar

Surplus neraca dagang bulan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Agustus 2019.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 15 Sep 2020 12:59 WIB
Neraca perdagangan Agustus surplus US$2,33 miliar

Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mencatatkan surplus sebesar US$2,33 miliar. Neraca perdagangan ini lebih rendah dibandingkan Juli 2020 yang mencapai US$3,26 miliar.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, surplus neraca dagang bulan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan Agustus 2019 yang mengalami surplus tetapi hanya US$92,6 juta.

"Jadi kita berharap ekspor kita akan semakin membaik, sehingga surplus kita akan semakin meningkat dan ekonomi bisa pulih," katanya dalam video conference, Selasa (15/9).

Dia menjelaskan, pada Agustus 2020 realisasi ekspor mencapai US$13,07 miliar atau turun 4,62% jika dibandingkan dengan Juli 2020. Sedangkan impor mengalami pertumbuhan 2,65% dibandingkan Juli 2020 menjadi US$10,74 miliar.

Meskipun neraca perdagangan Agustus mengalami surplus, namun hampir seluruh sektor mengalami penurunan ekspor dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor sektor pertanian tercatat yang tumbuh negatif 2,37%, industri pengolahan tumbuh negatif 4,91%, dan pertambangan tumbuh negatif 0,28% dibandingkan Juli 2020 lalu.

Jika dilihat dari komponennya, kinerja ekspor ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) yang mengalami peningkatan 3,8% dari bulan sebelumnya atau senilai US$580 juta, dan ekspor nonmigas tumbuh 15,73% atau senilai US$11,45 miliar.

Sedangkan, jika dilihat dari sisi impor, pertumbuhannya disebabkan oleh impor nonmigas yang tumbuh 3,01% dibandingkan bulan lalu, atau mencapai US$9,79 miliar. Sedangkan impor migas tercatat sebesar US$0,95 miliar atau turun 0,88% dibanding bulan lalu.

Jika dilihat sepanjang 2020, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$11,05 miliar, lebih baik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit sebesar US$2,05 miliar.

Sponsored

Sumber: BPS

Berita Lainnya
×
tekid