Neraca perdagangan Indonesia pada Januari surplus US$1,96 miliar
Surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor lebih tinggi dari impor.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 mengalami surplus sebesar US$1,96 miliar. Surplus pada Januari ini adalah surplus kesembilan yang terjadi secara berturut-turut.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor lebih tinggi dari impor. Ekspor pada Januari 2021 mencapai US$15,3 miliar, sedangkan bila impor tercatat sebesar US$ US$13,34 miliar.
"Kalau kita gabungkan nilai ekspor dan impor maka pada Januari 2021 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$1,96 miliar," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2).
Dia pun mengungkapkan, posisi surplus Januari ini lebih baik dibandingkan dengan posisi Januari 2020 yang mengalami defisit US$640 juta.
Kecuk memaparkan, pergerakan impor belum menunjukkan pertumbuhan sesuai harapan. Pada Januari 2021 impor tercatat sebesar US$13,34 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 6,49% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pada Januari ini pergerakan impor masih belum berjalan sesuai dengan harapan. Masih terjadi kontraksi sebesar 6,49% (yoy)," ujarnya.
Sedangkan dari sisi ekspor tumbuh positif meski menurun, di mana ekspor minyak dan gas (migas) tercatat sebesar US$880 juta atau turun 13,24% dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara ekspor nonmigas tercatat sebesar US$14,42 miliar atau turun 7,11% persen dari Desember 2020. Penurunan ekspor terjadi karena turunnya harga sejumlah komoditas seperti sawit 2,5% dan karet 12%.