sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Neraca perdagangan kuartal I-2020 surplus US$2,62 miliar

Neraca perdagangan kuartal I-2020 jauh lebih baik dibandingkan periode sama 2019 yang mengalami defisit.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 15 Apr 2020 13:19 WIB
Neraca perdagangan kuartal I-2020 surplus US$2,62 miliar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada kuartal I-2020 mengalami surplus sebesar US$2,62 miliar di tengah pandemi Covid-19.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan neraca perdagangan kuartal I-2020 jauh lebih baik dibandingkan periode sama 2019 yang defisit sebesar US$62,8 juta.

"Jadi triwulan I-2020 ini neraca perdagangan kita surplus US$2,62 miliar, ini tentu berita yang menggembirakan tentunya di tengah ketidakpastian akibat Covid-19," katanya dalam video conference, Rabu (15/4).

Suhariyanto memaparkan, secara keseluruhan, pertumbuhan impor pada kuartal I-2020 lebih rendah dari pertumbuhan ekspor yaitu sebesar US$39,17 miliar, atau minus 3,69% dibandingkan kuartal I-2019. 

Sementara, nilai ekspor pada kuartal I-2020 mencapai US$41,79 miliar atau meningkat 2,91% dibanding periode yang sama tahun 2019. Pertumbuhan ekspor kuartal I-2020 ditopang ekspor nonmigas yang mencapai US$39,49 miliar atau meningkat 6,39%.

"Sekali lagi angka ini menggembirakan di tengah situasi yang tidak menentu. Tapi, kita perlu waspadai posisi impor bahan baku turun 2,82% dan impor barang modal turun 13,07% yang memungkinkan besar akan pengaruh ke sektor industri, perdagangan, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)," ujarnya.

Neraca perdagangan Maret 2020

Sementara itu, pada Maret 2020, neraca perdagangan juga mengalami surplus sebesar US$743,4 juta. Hal ini ditopang oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$1,676 miliar. Sedangkan sektor migas mengalami defisit sebesar Rp932,6 juta.

Sponsored

Nilai ekspor Indonesia Maret 2020 mencapai US$14,09 miliar atau meningkat 0,23%  dibanding ekspor Februari 2020. Sementara dibanding Maret 2019 menurun 0,20%.

Ekspor nonmigas Maret 2020 mencapai US$13,42 miliar, naik 1,24% dibanding Februari 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Maret 2019 naik 3,38%.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2020 terhadap Februari 2020 terjadi pada besi dan baja sebesar US$220,9 juta atau 36,19%, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar US$93,8 juta atau 12,50%.

Sementara itu, nilai impor Indonesia Maret 2020 mencapai US$13,35 miliar, naik 15,60% dibanding Februari 2020. Sementara apabila dibandingkan Maret 2019 turun 0,75%. 

Impor nonmigas Maret 2020 mencapai US$11,74 miliar, naik 19,83% dibanding Februari 2020. Namun jika dibandingkan Maret 2019 turun 1,56%. Impor migas Maret 2020 mencapai US$1,61 miliar, turun 8,07% dibanding Februari 2020. Sebaliknya meningkat 5,64% jika dibandingkan Maret 2019.

Peningkatan impor nonmigas terbesar Maret 2020 dibanding Februari 2020 adalah golongan mesin dan perlengkapan elektrik sebesar US$422,8 juta atau 35,60%, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanis sebesar US$97,5 juta atau 5,09%.

Berita Lainnya
×
tekid