sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

OJK dorong perusahaan IPO untuk penguatan ekonomi nasional

Jumlah perusahaan yang melantai di bursa serta jumlah investor pasar modal harus ditingkatkan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 12 Agst 2019 12:35 WIB
OJK dorong perusahaan IPO untuk penguatan ekonomi nasional

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong peningkatan jumlah perusahaan yang melantai di bursa atau menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun ini. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan hal ini penting untuk meningkatkan penggalangan dana lewat pasar modal.

Wimboh juga meminta peran pemangku kepentingan seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk mendorong jumlah investor khususnya investor institusi.

"Kita masih menginginkan yang lebih dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena pertumbuhan ekonomi kita semakin sulit, tertahan di level 5,1%," kata Wimboh di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8).

Wimboh melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tiga tahun terakhir mengalami pelambatan. Dengan demikian, BEI dituntut untuk melakukan upaya pendalaman pasar modal demi memenuhi kebutuhan supply dan demand

"Untuk penyempurnaan infrastruktur, pasar modal bisa mengadopsi teknologi yang lebih reliable, mudah, cepat, dan transparan," kata Wimboh.

Selain itu, Wimboh menyebut industri pasar modal merupakan penggerak perekonomian, selain industri keuangan seperti perbankan dan industri keuangan non bank (IKNB).

Wimboh mengatakan penghimpunan dana dari pasar modal cukup menggembirakan mencapai Ro109,2 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 29 perusahaan sepanjang semester I-2019. Sedangkan total dana kelolaan investasi mencapai Rp802,4 triliun atau tumbuh 7,2% year to date (ytd).
 
Namun, Wimboh mengingatkan agar jangan terlena karena kondisi perekonomian global belum akan membaik. Tensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih berlanjut dan mengarah ke perang mata uang.

"Berbagai negara juga telah merespon dengan menurunkan suku bunga acuannya. Hal ini mengindikasikan tantangan dari pelambatan ekonomi global masih akan mewarnai perkembangan ekonomi domestik dan kinerja pasar modal," tutur Wimboh.

Sponsored


 

Berita Lainnya
×
tekid