sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

OJK: Komitmen turunkan emisi butuh investasi Rp745 triliun per tahun

Transisi ekonomi dari konvensional menuju ekonomi berkelanjutan membutuhkan biaya yang sangat besar.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Selasa, 28 Des 2021 14:30 WIB
OJK: Komitmen turunkan emisi butuh investasi Rp745 triliun per tahun

Pemerintah memiliki target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030 mendatang sesuai dengan Perjanjian Paris. Selain itu pemerintah juga punya target pencapaian net zero emission pada tahun 2060.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan transisi ekonomi dari konvensional menuju ekonomi berkelanjutan membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Di Indonesia sendiri butuh dana US$479 miliar atau Rp745 triliun per tahunnya hingga tahun 2030 mendatang," paparnya dalam webinar, Selasa, (28/12).

Untuk memperoleh pendanaan sebesar ini menurutnya perlu dilakukan kolaborasi dengan internasional dan sektor privat.  Transisi ini nantinya mengubah pola konsumsi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

"Transisi ini harus mengubah dari fuel ke EBT, kita harus kurangi efek rumah kaca," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa negara telah menyiapkan anggaran yang besar, seperti Jepang US$ 40 miliar dan Amerika Serikat US$ 36 miliar.

Wimboh menegaskan kebutuhan ini tentu tidak bisa dipenuhi hanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Diperlukan sinergi antara swasta dan pemerintah, serta bantuan organisasi internasional.

"Pemerintah pusat tidak hanya OJK ini dilakukan sinergi dari semua sektor. Kami bisa berikan contoh Kemenkeu buat kebijakan dengan berikan insentif pajak lebih murah pada kegiatan yang berwawasan eko hijau," paparnya.

Sponsored

Dalam mengembangkan ekonomi hijau, Indonesia menjadi negara yang sangat penting. Pasalnya Indonesia kaya akan sumber daya mineral dan potensi keanekaragaman hayati, termasuk di dalamnya pertanian, perikanan, dan kehutanan.

Berita Lainnya
×
tekid