OJK: Pasar reksa dana catat kinerja terbaik dalam lima tahun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pasar reksa dana tumbuh positif dalam lima tahun terakhir dari sisi jumlah investor, dana kelolaan, maupun produk.

Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sujanto mengatakan total dana kelolaan industri reksa dana di luar produk alternatif investasi  tembus Rp520 triliun sampai 22 Maret 2019. Angka tersebut tumbuh 115,77% jika dibandingkan realisasi Rp241 triliun pada akhir 2014.

"Jumlah reksa dana yang dikeluarkan manajer investasi telah tembus 2.099 produk. Sementara pada 2014 manajer investasi baru merilis jumlah produk reksa dana baru mencapai 875," ujar Sujanto saat ditemui di Jakarta.

Selain itu, OJK juga mencatat, total investor reksa dana di Indonesia mencapai 1,08 juta hingga akhir Februari 2019. Pencapaian itu, setara dengan peningkatan tiga kali lipat dari posisi 320.063 pada akhir Desember 2014

Sujanto mengakui pertumbuhan jumlah investor yang masif didukung oleh perkembangan platform maupun perusahaan berbasis digital. Menurut dia, saat ini, manajer investasi juga sudah memiliki aplikasi untuk transaksi reksa dana.

"OJK pun mendorong para pelaku untuk melakukan inovasi, sehingga bisa menaikkan basis investor. Sejalan dengan hal itu, kami tengah berencana untuk membuat peraturan pemasaran reksa dana secara daring (online)," ujarnya.

Namun, lanjut dia, tetap diperlukan pedoman atau peraturan lebih lanjut terkait rencana tersebut. Melalui peraturan itu, pihaknya ingin mendorong penyelenggaraan pemasaran reksa dana secara digital maupun menegaskan bahwa aspek perlindungan konsumen juga diperlukan.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich menyatakan Reksa Dana Avrist Ada Kas Mutiara, produk reksa dana milik PT Avrist Asset Management (Avram) juga menunjukkan kinerja yang positif. Meski baru diluncurkan April 2018, produk tersebut menjadi reksa dana favorit para investor Avram.

Mengutip data yang diperoleh Alinea.id, produk reksa dana yang baru saja memenangkan penghargaan sebagai reksa dana terbaik 2019 ini telah membukukan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) senilai Rp293 miliar per Februari 2019.

Adapun hingga akhir 2018, Avrist Ada Kas Mutiara telah mencetak AUM senilai Rp259 miliar atau meningkat 257,41% dari tahun sebelumnya senilai Rp68,99 miliar.

Selain peningkatan AUM, jumlah investor di produk ini juga menigkat. Pada 2018 jumlah investor hanya sebanyak 71 investor, yang terdiri dari investor individu sebanyak 61 dan investor institusi sebanyak 10.

"Jumlah investor terus meningkat dilihat per Februari 2019 mencapai 185 investor yang terdiri dari 173 investor individu dan 12 investor institusi," kata Farash.

Untuk dana kelolaan seluruh produk Avrist, kata Farash, pihaknya telah membukukan Rp3,1 triliun per Februari 2019. Pada 2018, Avrist mencatat Rp3,3 triliun atau meningkat 53,49% dari 2017 senilai Rp2,15 triliun.