sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

OJK sebut IHSG turun 8,98% karena tekanan pasar keuangan global

Meski IHSG menurun, fundamental perekonomian Indonesia disebut cukup stabil

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 29 Okt 2018 22:05 WIB
OJK sebut IHSG turun 8,98% karena tekanan pasar keuangan global

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan per 26 Oktober 2018, IHSG tercatat menurun 8,98% secara year to date. Penurunan tersebut disebabkan karena berbagai macam tekanan dari pasar keuangan global. Meski begitu, dipastikan fundamental perekonomian Indonesia cukup stabil. 

“Di tengah berbagai macam tekanan pasar keuangan global tersebut, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh di atas 5% pada 2018 dan inflasi masih dalam kisaran BI (3,5% plus minus 1%)," kata Ketua Dewan Komisioner OJK,  Wimboh Santoso, dalam rapat kerja bersama anggota Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (29/10).

Wimboh menyampaikan, CAR perbankan per September 2018 sebesar 23,33% dengan perusahaan asuransi yang berada di atas treshold. Sementara itu, likuiditas perbankan mengalami penurunan, tapi masih kondisi memadai yakni sebesar Rp543 triliun. 

“Artinya perbankan jaga-jaga likuiditas yang cukup besar, yang tersimpan di Indonesia. Itu digunakan untuk buffer menghadapi tekanan dan ekspansi usaha ke depan," ujar Wimboh. 

Kemudian pertumbuhan kredit, kata dia, tumbuh di luar dugaannya yakni sebesar 12,69% (yoy) dengan NPL cukup rendah per September yaitu 2,66%. Secara gradual, kinerja perusahaan pembiayaan cukup baik, yakni tumbuh 6,1% (yoy) dan NPF sebesar 3,17%. 

"Appetaite korporasi utk memanfaatkan pasar modal menurun akibat meningkatnya yield obligasi rupiah," kata Wimboh. 

Adapun penghimpunan pasar modal tumbuh positif sebesar Rp143,66 triliun secara tahun ke tahun. Melihat hal itu, pihaknya optimis sampai akhir tahun masih tetap tumbuh meski tidak sebesar tahun lalu. 

"Karena yield sekarang relatif tinggi dari tahun lalu dan ini kurang menarik di para korporat utk mengeluarkan surat utang/right issue di pasar modal," ujar Wimboh. 

Sponsored

Begitu juga di sektor jasa keuangan syariah. Kata Wimboh, baik perbankan, lembaga pembiayaan dan asuransi syariah tumbuh positif.  Aset perbankan syariah dan IKNB syariah masing-masing tumbuh 14,2% dan 0,8% secara yoy. 

"Pasar modal syariah juga bergairah seiring dengan peningkatan sukuk korporasi dan reksa dana syariah masing-masing 83,31% dan 56,74% year to date," kata Wimboh.

Berita Lainnya
×
tekid