sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pandemi sebabkan Indonesia rugi Rp1.356 triliun di 2020

Jumlah kerugian dihitung dari selisih realisasi PDB pada tahun lalu yang terkontraksi 2,07% dengan target pertumbuhan ekonomi pada APBN.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 29 Apr 2021 13:39 WIB
Pandemi sebabkan Indonesia rugi Rp1.356 triliun di 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan nilai ekonomi Indonesia yang hilang akibat pandemi Covid-19 pada 2020 mencapai Rp1.356 triliun atau 8,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Dia menjelaskan, jumlah kerugian tersebut merupakan selisih realisasi PDB pada tahun lalu yang terkontraksi 2,07% dengan target pertumbuhan ekonomi pada APBN 2020 yang sebesar 5,3%.

"Kalau diestimasikan dari hilangnya kesempatan kita untuk meraih pertumbuhan ekonomi 2020 sebelum Covid-19 sebesar 5,3% dan berakhir dengan minus 2%, maka nilai kerugian yang hilang diestimasi Rp1.356 triliun," katanya dalam Rakorbangpus, Kamis (29/4).

Bendahara negara tersebut mengatakan, kehilangan ekonomi nasional hingga Rp1.356 triliun disebabkan oleh kerasnya kinerja APBN sebagai countercyclical untuk menahan dampak pandemi dari kemerosotan ekonomi yang lebih dalam.

Pemerintah menggunakan APBN sebagai instrumen fiskal dengan meningkatkan defisit anggaran hingga 6,1% atau setara dengan Rp956,3 triliun untuk menanggulangi dampak Covid-19.

Dengan demikian, pemerintah telah menaikkan belanja negara menjadi Rp2.589,9 triliun dan menggelontorkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp579,8 triliun sepanjang 2020.

Sementara itu, pendapatan negara mengalami kontraksi 16,7% dengan realisasi sebesar Rp1.633,6 sepanjang 2020. 

Di lain sisi, utang pemerintah meningkat menjadi Rp1.226,8 triliun atau 7,8% dari PDB 2020, dan beban bunga utang juga meningkat Rp38,6 triliun dari total Rp314,1 triliun atau 2% dari PDB.

Sponsored

"Oleh karena itu Indonesia perlu untuk terus menjaga dan mengelola APBN untuk kembali sehat dan kita tahu APBN masih kembali diperlukan untuk memulihkan ekonomi," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid