sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pelabuhan Patimban fase pertama mulai dibangun

Proyek pembangunan fase pertama ini meliputi konstruksi terminal kendaraan.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Rabu, 15 Agst 2018 09:26 WIB
Pelabuhan Patimban fase pertama mulai dibangun

Proyek Pelabuhan Patimban fase pertama di Subang, Jawa Barat mulai dikerjakan pada Agustus ini. Fase pertama proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 9 triliun. 

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus H Purnomo menjelaskan saat ini persiapan pekerjaan tengah dilakukan di lokasi. Kemenhub sudah menyerahkan proyek ini pada konsorsium Penta Ocean-Toa-Rinkai-PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT PP (Persero) Tbk untuk digarap.

"Sekarang pembangunan sedang jalan dan mereka sedang persiapan. Pekerjaan ini membutuhkan alat di laut karena akses ke pembangunan pelabuhan dari laut semua dan sementara jalan darat ada eksisting road," katanya di Jakarta, belum lama ini.

Proyek pembangunan tahap I ini meliputi konstruksi terminal kendaraan atau terminal car. Pelabuhan Patimban akan memiliki terminal kendaraan dengan dermaga sepanjang 300 meter serta terminal peti kemas 420×35 meter. Agus mengatakan kontrak pengerjaan Pelabuhan Patimban tahap I semua sudah ditandatangani. 

"Kita kan target soft opening April 2019. Nanti jalan aksesnya menyesuaikan. Tapi harus sudah bisa dilewati. Nanti kita sinkronisasi antara pembangunn pelabuhan dan jalan sehingga nanti tahapannya April 2019 sudah bisa dilewati untuk car terminal," jelasnya.

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut baru saja menandatangani kontrak dengan kontraktor pembangunan Pelabuhan Patimban fase I tahap pertama. Kontraktor yang memenangkan lelang yaitu konsorsium perusahaan Jepang dan Indonesia.

Konsorsium itu terdiri dari tiga perusahaan Jepang yaitu, Penta Ocean Construction Co., LTD, TOA Construction Corporation, dan Rinkai Construction Co Ltd. Sedangkan perusahaan dari dalam negeri yaitu, PT PP (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero).

Akses jalan

Sponsored

Sementara, pembangunan jalan akses tahap I ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 kilometer (km) di Jawa Barat siap dimulai. Proyek ini akan dikerjakan Shimizu-PT PP-Bangun Cipta Konstruksi dengan skema kerja sama operasi.  Paket konstruksi senilai Rp 1,12 triliun akan diselesaikan selama 18 bulan.

Direrktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jalan akses tersebut akan dibangun dengan konstruksi melayang yang terdiri atas pile slab 5,9 km dan flyover 1,6 km. 

"Pembangunan jalan akses Patimban akan terkoneksi dengan jaringan jalan nasional, yakni dengan jalan pantura untuk jangka pendek dan jangka panjang akan terhubung lewat tol ke Cipali," katanya.

Adapun pembangunan jalan akses pelabuhan patimban didanai melalui pinjaman JICA sebesar ¥ 11,535 miliar (konstruksi ¥ 10,736 miliar dan supervisi ¥ 799 juta).  Jalan akses patimban adalah bagian dari program pembangunan pelabuhan patimban, di mana pelabuhan patimban akan menjadi pelabuhan peti kemas terbesar kedua di Indonesia setelah Tanjung Priok. Pembangunan jalan akses ke pelabuhan Patimban diharapkan membawa peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Pantura.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan pembangunan jalan akses pelabuhan patimban diharapkan bisa rampung lebih awal dari masa pelaksanaan di kontrak. Dengan estimasi waktu 18 bulan pengerjaan setelah surat perintah mulai kerja (SPMK) dikeluarkan, pembangunan jalan akses patimban seharusnya rampung pada awal 2020.

"Pekerjaan jalan akses ditarget selesai pada akhir 2019. Meski waktu pelaksanaan sekitar 18 bulan, harapannya bisa kita dapatkan nilai manfaat yang lebih awal atau percepatan dua tiga bulan lebih awal," katanya.

Sugiyartanto menilai percepatan pembangunan bisa dilaksanakan mengingat pembebasan lahan sudah mencapai 95%. Dia bilang pembebasan lahan hanya menyisakan pada bundaran di jalur Pantura. "Oleh karena itu perlu usaha ekstra untuk memastikan tepat waktu sasaran manfaat dan biaya," jelasnya.

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 58 tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres No 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Pembangunan Pelabuhan Patimban dan jalan aksesnya didanai oleh Pemerintah Jepang melalui JICA dengan Kementerian Perhubungan sebagai Executing Agency, dan Kementerian PUPR sebagai Implementing Agency. Total pinjaman untuk pembangunan Pelabuhan Patimban sebesar JPY 118,9 miliar atau sekitar Rp 13,8 triliun sedangkan untuk jalan akses tahap I mencapai Rp 1,2 triliun (termasuk paket supervisi).

Berita Lainnya
×
tekid