sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pelemahan nilai tukar terjadi di banyak negara

Masyarakat diminta tidak panik atas pelemahan nilai tukar rupiah. Bank Indonesia diyakini bisa menyelesaikannya.

Cantika Adinda
Cantika Adinda Kamis, 01 Mar 2018 09:35 WIB
Pelemahan nilai tukar  terjadi di banyak negara

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara lain juga mengalaminya. Masyarakat diminta tidak panik atas kondisi ini. Bank Indonesia diyakini bisa menyelesaikannya. 

Penyebabnya dari pelemahan nilai tukar adalah adanya perubahan kebijakan di Amerika Serikat dari sektor kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan, sehingga menentukan sentimen dan pergerakan atau votalitas.

"Tinggal disikapi saja. Ekonomi kita fundamentalnya baik. Ada sentimen yang arahnya tidak positif di luar, tentu mempengaruhi. Tinggal menunggu bagaimana kebijakan dari Bank Indonesia. Mereka pasti bisa merumuskan kebijakannya," terang Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di kantornya, Rabu (28/2) malam.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjo mengatakan BI selalu ada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai rupiah. Sebagai upaya menstabilkan kondisi atau tekanan yang mengganggu fundamental perekonomian Indonesia. 

"Menjelang Maret, Juni dan Desember pasti akan ada votalitas. Upaya penstabilan dilakukan hanya pada saat nilai tukar itu menunjukkan kondisi yang tidak mencerminakn fundamentalnya," terang Agus.

Cadangan devisa BI berada diangka US$ 132 miliar per akhir Januari. Jauh lebih baik dibanding tahun lalu yang hanya mencapai US$ 100 miliar.

Nilai tukar rupiah menunjukan tren pelemahan sejak beberapa hari terakhir. Pada penutupan perdagangan Kamis (1/3) dini hari, rupiah berada pada posisi 13.700 per dollar Amerika Serikat. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 13.707. 

Pelemahan rupiah terjadi pasca dirilisnya notulen meeting Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS atau FOMC. Sementara tidak ada rilis data penting atau sentimen positif yang bisa mendongkrak nilai tukar Rupiah dari dalam negeri.

Sponsored

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan meskipun terjadi volatilitas di pasar keuangan, bank sentral bisa menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali pada tahun ini. Tentunya jika data ekonomi dan inflasi terus lebih baik.

“Pengurangan secara bertahap kebijakan moneter akomodatif akan menopang pasar tenaga kerja yang kuat sambil mendorong kembalinya inflasi menjadi 2%,” kata dia seperti dilansir Antara

 

Berita Lainnya
×
tekid