sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembelian SBN mencapai Rp9,09 triliun dalam sepekan

Secara tahun berjalan atau year to date, aliran modal asing yang telah masuk mencapai Rp22,97 triliun

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Jumat, 26 Okt 2018 19:10 WIB
 Pembelian SBN mencapai Rp9,09 triliun dalam sepekan

Bank Indonesia (BI) mengklaim, kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-7 day reverse repo rate yang telah ditempuh selama ini, telah membuahkan hasil yang cukup baik untuk mendorong daya tarik asing terhadap pasar obligasi di Indonesia.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya aliran modal asing selama sepekan ini yang masuk ke pasar obligasi Indonesia, terutama dalam bentuk pembelian surat berharga negara atau SBN.

Dari catatan BI, aliran modal asing yang masuk melalui pembelian SBN selama sepekan ini telah mencapai Rp9,09 triliun. 

"Kalau dilihat keseluruhan Oktober sampai 25 Oktober 2018, month to date nya Rp8,26 triliun karena beberapa minggu sebelumnya ada net jual," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, Jumat (26/10).

Secara tahun berjalan atau year to date, aliran modal asing yang telah masuk mencapai Rp22,97 triliun. Hal itu mengkonfirmasi kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia yang telah ditempuh selama ini.

"Ingat, bahwa yang kami lakukan selama ini seperti kebijakan suku bunga acuan. Salah satu tujuannya adalah agar daya tarik aset keuangan Indonesia itu tetap menarik agar aliran modal asing masuk," tutur dia.

Disamping itu, masuknya portofolio juga didukung dengan koordinasi antara BI dan pemerintah dalam menurunkan current account defisit (CAD).

"Kebijakan suku bunga dengan relatif stabilnya nilai tukar rupiah, mendorong aliran masuk modal asing dalam bentuk portofolio inflow, khususnya dalam SBN," imbuhnya.

Sponsored

Kendati demikian, untuk aliran modal yang masuk melalui pasar saham terhitung masih rendah. 

Selama sepekan ini hanya masuk sebesar Rp2 miliar, dan secara keseluruhan hingga 25 Oktober 2018 hanya sebesar Rp4,4 triliun.

"Masih outflow month to date nya karena perkembangan ekonomi global, bagaimana perkembangan indeks harga saham di AS. Tapi secara keseluruhan langkah stabilisasi pemerintah, baik kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar mendorong fix income itu telah membuahkan hasil yang diharapkan," kata dia. 

Berita Lainnya
×
tekid