sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembiayaan lahan idle kecil, Menteri Edhy: Seharusnya Rp10 miliar per koperasi

Lahan menganggur akan dimanfaatkan untuk menggenjot produksi ikan dan udang.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 26 Okt 2020 14:15 WIB
Pembiayaan lahan idle kecil, Menteri Edhy: Seharusnya Rp10 miliar per koperasi

Menteri Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) Edhy Prabowo mengeluh minimnya realisasi penyaluran pembiayaan untuk memanfaatkan lahan idle atau tak tergarap di lingkungan Kementerian KP. Pasalnya, pagu maksimal pembiayaan yang dikucurkan melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP) hanya sebesar Rp1 miliar per koperasi.

Edhy menghitung, pinjaman itu seharusnya bisa ditingkatkan hingga di atas Rp10 miliar per koperasi karena banyak koperasi yang memiliki lahan idle dengan luas sekitar 20 hektare (ha) hingga 50 ha. Nah, lahan menganggur itu bisa dimanfaatkan untuk menggenjot produksi ikan dan udang.

"Pagu maksimal yang Rp10 miliar itu juga masih kurang. Pasalnya, kami ingin mendongkrak produksi ikan dan udang seiring dengan pasar dunia yang masih sangat terbuka, kesempatan kita ada di saat pandemi ini," katanya salam video conference, Senin (26/10).

Dengan bantuan pembiayaan yang lebih besar, kata Edhy, lahan-lahan tak tergarap tersebut akan mengerek produksi udang yang saat ini terbatas pada pengoptimalan 7,8% lahan budidaya. Angka itu juga belum dapat dioptimalkan dengan baik karena untuk 1 hektare lahan hanya mampu menghasilkan 1 atau 2 ton udang di beberapa wilayah. Padahal umumnya tiap 1 hektare bisa mencapai produksi hingga 40 ton.

"Jika lahan tambak dioptimalkan menjadi 1 hektare untuk  panen 40 ton, maka pendapatannya bisa Rp2.4 miliar. Hitungannya, 40 ton dikali Rp60.000 per kilogram. Apa enggak kembali modalnya?" ujarnya.

Dia meminta kepada BLU-LPMUKP agar setiap koperasi yang berhasil mengoptimalkan lahan budidayanya segera diberikan bantuan pembiayaan dengan jumlah dana yang besar sekaligus. Saat ini, BLU-LPMUKP dinilai mengerem pemberian pembiayaan dengan hanya memberikan sekitar Rp300 juta hingga Rp1 miliar kepada setiap koperasi untuk setiap hektarenya.

"Saya mau bicara dari hati ke hati tentang itu ke BLU-LPMUKP, Kesekjenan, dan Irjen. Maksud saya, kalau kita sudah punya kekuatan 50 hektare, sudah ada bukti tentang hasil budidaya bagus, dan pasarnya tersedia, kenapa enggak langsung dikasih pembiayaan saja?" ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Edhy juga menyindir bawahannya karena disebut terlalu berhati-hati dalam mengambil tindakan dalam mendorong peningkatan potensi budidaya ikan dan udang di usaha koperasi.

Sponsored

"Saya belum begitu puas, masih terlalu kecil (pembiayaannya). Kita masih terlalu takut untuk mengambil keputusan yang extraordinary," tuturnya.

Sekedar informasi,  BLU-LPMUKP telah mengucurkan bantuan pembiayaan senilai Rp 19,81 miliar kepada 18 koperasi dan dua kelompok penyuluh bersama masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Mitra Mina Cendrawasih mendapat Rp 350 juta, Koperasi Mina Sentosa dari Aceh dengan nominal Rp 700 juta, Koperasi Bahari Mina Sejahtera Sulsel Rp 1,1 miliar, dan Koperasi Pegawai Negeri Mina Utama dari maluku dengan nominal Rp 1,1 miliar.

Berita Lainnya
×
tekid