sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenko Perekonomian dorong pemanfaatan minyak jelantah jadi biodiesel

Kemenko Perekonomian mencatat, pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel saat ini masih sangat minim.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 23 Jun 2021 11:15 WIB
Kemenko Perekonomian dorong pemanfaatan minyak jelantah jadi biodiesel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mendorong pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel, daripada digunakan sebagai minyak daur ulang.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, total konsumsi minyak goreng Indonesia mencapai 16,2 juta kilo liter atau 13 juta ton. Dari konsumsi tersebut, minyak jelantah yang berhasil dikumpulkan mencapai 3 juta kilo liter dan sebanyak 1,6 juta kilo liter berasal dari rumah tangga perkotaan besar. 

"Dari jumlah tersebut, kurang lebih hanya 18,5% sisa konsumsi minyak goreng yang dapat dikumpulkan sebagai bahan baku minyak jelantah," kata Musdhalifah dalam webinar, Rabu (23/6). 

Dengan konversi lima liter minyak jelantah menjadi satu liter biodiesel, maka potensi biodiesel yang bisa dihasilkan mencapai 600.000 kilo liter. 

Sponsored

Meski demikian, kata dia, pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel, saat ini masih sangat minim. Pasalnya, hanya 20% dari total minyak yang dikumpulkan atau sekitar 570.000 kilo liter yang diolah menjadi minyak jelantah. Sementara, sisanya digunakan sebagai minyak goreng daur ulang atau ekspor.

Adapun pada 2019, ekspor minyak jelantah Indonesia mencapai 148.380 ton atau 184.090 kilo liter. Negara tujuan ekspor minyak jelantah Indonesia terbesar adalah belanda dengan nilai mencapai US$23,6 juta, disusul Singapura sebesar US$22,3 juta. 

"Belanda dan Singapura memanfaatkan minyak jelantah menjadi bahan bakar kendaraan. Pemanfaatan biodiesel untuk kendaraan di belanda telah mengurangi 91,7% emisi karbondioksida," ucap dia.

Berita Lainnya
×
tekid