sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah fokus saja ke stimulus cash transfer, jangan pajak

BLT disebut sebagai salah satu program yang telah memiliki sistem penyaluran jelas dan terukur.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 19 Agst 2020 19:12 WIB
Pemerintah fokus saja ke stimulus cash transfer, jangan pajak

Pemerintah telah menganggarkan triliunan rupiah untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) demi mengatasi dampak pandemi Covid-19. Namun, realisasi anggaran PEN masih rendah dan mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri mengatakan pemerintah perlu fokus pada pemberian cash transfer seperti di program Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk mendorong realisasi belanja PEN. Menurutnya, BLT adalah salah satu program yang telah memiliki sistem penyaluran jelas dan terukur, serta memiliki basis data yang baik. Oleh karena itu, realisasinya adalah yang paling tinggi sejauh ini dalam program PEN dibandingkan stimulus lainnya.

"Ketika saya melihat data, satu-satunya spending yang mampu diserap secara signifikan hanyalah bansos, bukan stimulus pajak," katanya dalam video conference, Rabu (19/8).

Hingga 6 Agustus 2020, realisasi PEN hanya mencapai Rp151,25 triliun atau 21,8% dari pagu sebesar Rp695,2 triliun.

Chatib mengatakan pemberian stimulus perpajakan di kondisi saat ini tidak akan berjalan efektif mengingat turunnya permintaan domestik. Adanya stimulus disebut tetap tidak akan mendorong produksi berbagai sektor usaha, sehingga realisasinya akan tersendat.

"Sejak awal saya bilang insentif pajak enggak akan berjalan. Kenapa? Karena ketika perusahaan mengalami kerugian, mereka juga enggak akan membayar pajak. Jika enggak ada aktivitas ekonomi, kenapa pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk insentif pajak?," ujarnya.

Insentif perpajakan sendiri, sambungnya, dapat diberikan pemerintah ketika aktivitas ekonomi telah berjalan seperti biasa, sehingga penyaluran dana stimulus dapat berjalan dengan efektif dan memiliki dampak yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Akan lebih baik, lanjutnya, dana-dana yang dialokasikan untuk stimulus perpajakan atau stimulus lainnya dilimpahkan ke program BLT untuk menggenjot konsumsi masyarakat.

Sponsored

"Saat ini, fokuslah saja ke cash transfer, lalu perluas ke kelas menengah ke atas. Enggak apa-apalah kalau ada miss targeting, karena saya pikir orang kaya tidak akan mengantre enam jam hanya untuk memperoleh Rp600.000 per bulan," ucapnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid