sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah genjot pemulihan pariwisata di tengah pandemi

Jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata disebut terus naik sejak tahun 2010.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 25 Sep 2020 19:11 WIB
Pemerintah genjot pemulihan pariwisata di tengah pandemi

Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi pemerintah untuk merumuskan kembali kebijakan transformasi ekonomi nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sektor pariwisata menjadi salah satu yang harus segera didorong untuk pemulihan. Selain banyak ekonomi daerah yang bergantung, sektor pariwisata juga paling mudah dan terbuka untuk menyerap tenaga kerja. 

Bahkan, lanjutnya, jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata terus naik sejak tahun 2010. Untuk mendorong pemulihannya, pemerintah merumuskan sejumlah strategi dan sasaran program.

“Salah satunya, optimalisasi belanja pemerintah di sektor pariwisata dengan membuat event seperti Rakorpim hari ini, yang kami lakukan untuk mendorong dimulainya kegiatan wisata dan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di lokasi destinasi wisata,” kata Airlangga yang sekaligus merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), dalam keterangan resmi, Jumat (25/9).

Kendati demikian, pemulihan ekonomi di semua sektor dilakukan dengan mengedepankan aspek kesehatan sebagai prioritas dan fokus utama pemerintah.

Sementara itu, berdasarkan monitoring dan evaluasi atas capaian dan realisasi program Komite PCPEN, menurut Airlangga, pelaksanaan protokol kesehatan dengan kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dalam rangka mengurangi tingkat infeksi perlu disertai dengan penegakan disiplin. 

“Bahkan perlu melibatkan aparat keamanan, Polri, dan TNI secara aktif, disertai dengan pengenaan tindakan mulai dari teguran hingga tindakan pidana,” ujarnya.

Uji coba penegakan disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang dilakukan di 8 + 1 provinsi dengan tingkat infeksi dan penularan tinggi (zona merah) telah menunjukkan hasil yang baik. Penegakan disiplin ini akan terus dipertahankan beberapa bulan ke depan, supaya menjadi zona kuning dan kemudian ke zona hijau.

Sponsored

Pendekatan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara klaster juga mulai menghasilkan kemajuan, sehingga isolasi akan dilaksanakan berdasarkan sumber penularan tanpa mengorbankan tempat lain. 

“Kami belajar bahwa pendekatan one size fit all tidak tepat, karena memang setiap lokasi, klaster memang beda, sehingga program penanganan Covid-19 pun akan berbeda pula sesuai dengan karakter lokasi atau klaster tersebut,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid