sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah pastikan harga beras tidak naik pada Lebaran 2019

Pemerintah memastikan harga beras dalam negeri tetap terjaga sampai Lebaran 2019 mendatang.

Soraya Novika
Soraya Novika Rabu, 06 Mar 2019 18:43 WIB
Pemerintah pastikan harga beras tidak naik pada Lebaran 2019

Pemerintah memastikan harga beras dalam negeri tetap terjaga sampai Lebaran 2019 mendatang. Hal ini disebabkan masa panen yang masih berlangsung sampai pertengahan tahun nanti.

"Tidak perlu khawatir karena sampai Lebaran tidak akan ada kenaikan beras. Bukan karena faktor lain tetapi karena masa panen masih terus berlangsung,"  ujar Ketua Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta Nelly Soekidi di Jakarta, Rabu (6/3).

Nelly menerangkan harga beras medium pembelian dari petani tetap berada pada kisaran Rp8.800 sampai Rp8.900 per Kilogram (kg). Harga ini masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah diatur oleh pemerintah.

"HET nya Rp9.450 per kg. Sekarang di Rp8.800 sampai Rp8.900 per kg, dijual ke Bulog Rp 8.500 per kg," katanya.

Sementara itu, harga jual beras untuk pedagang berada pada angka Rp9.400 per kg. Sebab, kata Nelly, ada margin untuk menutupi ongkos distribusi beras ke pedangan eceran.

Senada dengan itu, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) juga menjamin hal yang sama. "Belum (ada kenaikan harga)," kata Direktur Operasional dan Pengadaan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh.

Untuk menjaga stabilitas harga tersebut, Perum Bulog memastikan bakal melakukan operasi pasar hingga akhir Mei 2019. Dari Januari 2019 lalu hingga per hari ini, Bulog mengaku telah menggelontorkan sebanyak 180.000 ton beras menyebar ke seluruh pasar di Indonesia.

"Kami ditugaskan (operasi pasar) sampai dengan 31 Mei 2019, sesuai dengan surat Pak Mendag (Enggartiasto Lukita). Sepanjang Januari sampai detik ini sudah 180.000 ton," ucapnya.

Sponsored

Tri menambahkan bahwa Bulog masih akan terus melakukan operasi pasar sebanyak 3.000 ton per hari sampai masa Lebaran 2019. Meskipun, angka operasi pasar ini masih di bawah target pemerintah sebanyak 15.000 ton per hari.

"Ya kalau kami ditugaskan oleh Kemendag 13.000 sampai 15.000 ton per hari. (Realisasinya) kita rata-rata 2.000 ton sampai 3.000 ton. Karena kemarin kan sudah mulai panen kan di daerah-daerah," ucapnya.

Tri menambahkan selain operasi pasar, stabilisasi harga akan dilakukan oleh Bulog melalui pengendalian ketersediaan pasokan. 

"Kita antisipasi dengan stabilisasi harga, ya program ketersediaan pasokan sesuai dengan selisih harga beras," katanya.

Di samping itu, dia juga memastikan Bulog masih melakukan penyerapan beras petani hingga Januari, demi menjaga stok cadangan beras pemerintah. Pada periode itu, serapan yang dilakukan Bulog sudah mencapai 10.000 ton dari target yang ditugaskan sebanyak 1,5 juta ton.

"Kita jalan, tapi harganya masih di atas HPP (Harga Pembelian Pemerintah) ya, jadi kita mungkin belinya pakai fleksibilitas yang 10 persen," ujarnya.
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid