sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah sambut positif pertumbuhan ekonomi di kuartal II

pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 di atas proyeksi pemerintah yang hanya 5,16%. 

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 06 Agst 2018 17:05 WIB
Pemerintah sambut positif pertumbuhan ekonomi di kuartal II

Pemerintah menyambut baik pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2018 sebesar 5,27% secara year on year. Mengingat capaian tersebut di atas dari ekspektasi proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 di atas proyeksi pemerintah yang hanya 5,16%. 

"Kalau dilihat dari konsumsi cukup bagus, hingga 5,14%. Itu karena faktor seasonal, ada Hari Raya, THR, dan tunjangan ke-13. Itu semua memberikan efek positif," jelas Sri Mulyani, Senin (6/8) di Jakarta. 

Kendati begitu, Sri Mulyani mengaku ada sesuatu yang harus diwaspadai, diantaranya pertumbuhan investasi yang tidak seperti yang dibayangkan, yakni d ibawah 6% atau 5,87%. Ekspor juga lebih melemah dari prediksi, sementara impor justru lebih tinggi.

Berdasarkan rilis BPS, di kuartal II-2018 (yoy) aktivitas ekspor hanya tumbuh 7,7%, sementara impor mencapai 15,17%.

Meskipun aktivitas impor lebih didominasi bahan baku dan barang modal positif, namun belum diterjemahkan ke dalam pertumbuhan investasi. Oleh karena itu, hal ini akan menjadi fokus pihaknya ke depan. 

"Dari sisi permintaannya, ini menjadi salah satu kajian untuk melihat secara lebih detil lagi statistiknya,"  jelasnya. 

Sementara dari sisi produksi, perkembangan konstruksi sebenarnya sudah cukup baik dan meningkat cukup tinggi, namun belum diikuti perkembangan manufaktur. Sri Mulyani memperkirakan hal itu dikarenakan libur panjang di Juni, sehingga kegiatannya agak menurun. 

Sponsored

BPS mencatat pada kuartal II-2018 sektor konstruksi tumbuh 5,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kemudian, produksi semen di kuartal II-2018 sebesar 14,25 juta ton, atau turun masing-masing 9,27% (qoq) dan 0,94% (yoy). Sedangkan penjualan semen dalam negeri pada kuartal II-2018 sebesar 14,32 juta ton, atau turun 8,88% (qtq) dan naik 0,61% (yoy).

Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi masih sesuai harapan. Disebabkan adanya Asian Games dan annual meeting WB-IMF. 

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyebutkan pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi merupakan hal yang biasa terjadi dalam ilmu ekonomi. 

Dia menjelaskan, aktivitas konsumsi selalu berjalan, disaat masyarakat memiliki penghasilan. "Kalau penghasilan berjalan, konsumsinya juga berjalan. Gak bisa enggak. Jadi tidak usah khawatir kemudian tiba-tiba berhenti konsumsinya. Gak ada begitu dalam ekonomi begitu," ujarnya di kantornya, Senin (6/8).

Jka dilihat dari aktivitas impor barang konsumsi, dipicu melalui perdagangan online atau e-commerce. Itulah sebabnya konsumsi rumah tangga cenderung terjadi di daerah perkotaan. Persoalan inilah yang sedang dan dikaji lebih lanjut lagi oleh pemerintah. 

"Ini persoalan yang harus kita cermati. Masyarakat sedang berubah. Kita harus mencari jalan supaya permintaan yang ada bisa didorong ke dalam, jangan hanya memakai pesan online," terang Darmin. 

Disisi lain, Analis FXTM Lukman Otunuga menjelaskan, capaianpertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 5,27% yoy, mengindikasikan adanya kepercayaan kesehatan ekonomi, sekaligus menunjukkan adanya percepatan sejak empat tahun silam. 

Selain itu, menunjukkan ketahanan Indonesia terhadap ketegangan perdagangan global.  "Terlebih didukung sentimen pasar yang memberikan perhatian apakah momentum pertumbuhan saat ini berkelanjutan," jelasnya. 

Lukman berharap pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia dapat menghadapi gejolak. Terutama yang berkaitan dengan faktor eksternal yakni perang dagang. Ditengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang hingga sampai saat ini (year to date) terdepresiasi hingga 6,31%. Sehingga Bank Indonesia mengetatkan kebijakan moneternya. 

"Ini sangat menarik untuk melihat langkah apalagi yang akan dibuat Bank Indonesia pada kuartal II-2018. Terutama ketika mempertimbangkan rencana The Fed kembali menaikkan suku bunga hingga dua kali lagi di tahun ini," pungkas Lukman. 

Berita Lainnya
×
tekid