sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah terapkan Manifest Generasi III percepat arus barang

Manifest Generasi III akan menekan dwelling time pelabuhan dan clearance bandara.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 07 Jan 2019 16:19 WIB

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mulai menerapkan Manifest Generasi III yang akan berlaku di seluruh pelabuhan dan bandara internasional. Sistem ini akan mempercepat arus barang yang keluar dan masuk. 

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengklaim Manifest generasi III merupakan teknologi paling mutakhir. Sistem ini mengedepankan prinsip otomasi dan simplikasi.

"Sebelumnya manifest sebelum pembongkaran, sekarang bisa diajukan sebelum kedatangan atau 24 jam sebelum kedatangan," kata Heru di kepada media di Kementerian Keuangan, Senin (7/1).

Dengan sistem ini, semua proses administrasi manifest akan dilakukan secara otomatis atau non-manual. Hal ini akan menurunkan dwelling time khususnya proses pre-clearance. 

"Berdasarkan data di Pelabuhan Tanjung Priok, bakal tercapai penurunan pre-clezrance sebesar 0,81 hari atau 19,69% setelah mandatory sistem Manifest Generasi III," kata Heru.

Selain itu, Manifest Generasi III ini juga akan mempercepat proses clearance di bandara. Sistem ini akan menghilangkan proses perincian pos manifest yang selama ini mencapai 11.500 proses per bulan. 

"Hal ini mengakibatkan proses clerance berkurang sebesar 2-8 jam, atau sebesar 20% sampai 80% dari sebelumnya. Juga mengurangi biaya dan beban administrasi," kata Heru. 

Manfaat lainnya, dengan implementasi Manifest Generasi III proses redress manifest berkurang hingga 22,75%, dari yang salama ini mencapai sekitar 550 permohonan per bulan. 

Sponsored

Heru menjelaskan penerapan Manifest Generasi III telah dilakukan secara bertahap, mulai 28 Desember 2017 sampai Agustus 2018 di Kantor Pabean di Jakarta. Sistem ini juga telah diterapkan secara bertahap pada 12 kantor pabean utama di seluruh Indonesia yang meliputi enam pelabuhan dan tujuh bandara utama. 

"Secara statistik, pelabuhan dan bandara ini sudah mewakili lebih dari 80% volume impor dan ekspor nasional," kata Heru.

 Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pihaknya mengapresiasi pemerintah untuk menerapkan sistem tersebut. Sebab, sistem ini bisa menekan biaya logistik bagi para pengusaha.

"Asosiasi siap bantu ASEAN connectivity buat pengusaha dari luar (negeri)," ujar . 

Berita Lainnya
×
tekid