sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah terapkan tiga fase untuk pulihkan sektor koperasi

Fase yang dilakukan mulai dari survival hingga program penumbuhan ekonomi.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 23 Jul 2020 18:44 WIB
Pemerintah terapkan tiga fase untuk pulihkan sektor koperasi

Pemerintah menyiapkan tiga fase untuk memulihkan sektor koperasi dan UMKM di tengah pandemi Covid-19 sebagai bagian dari upaya cepat dan komprehensif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kami akan melakukan upaya-upaya cepat dan komprehensif untuk membantu UMKM dan koperasi menghadapi pandemi Covid-19,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kamis (23/7).

Dia merinci, fase pertama adalah program survival. Untuk program ini telah dilakukan restrukturisasi pinjaman mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) LPDB KUMKM. Restrukturisasi diberikan dalam bentuk penundaan pembayaran angsuran dan jasa selama 12 bulan dan tercatat sampai saat ini telah dilakukan restrukturisasi kepada 40 mitra koperasi dengan total outstanding sebesar Rp135,7 miliar.

“Dalam program ini LPDB juga tidak mengenakan bunga selama masa penundaan pembayaran sehingga secara langsung ini merupakan subsidi bunga dari LPDB sebesar 100% selama 1 tahun,” ujarnya.

Kedua, fase program pemulihan ekonomi, dengan alokasi tambahan sebesar Rp1 triliun, di mana pembiayaan ini khusus disalurkan kepada koperasi dengan bunga 3%, menurun atau sekitar 1,5% flat per tahun untuk menjangkau sekitar 4,8 juta UMKM anggota koperasi. 

“Sampai saat ini kami telah melakukan penyaluran pinjaman atau pembiayaan baru dengan total pencairan sebesar Rp381,4 miliar dengan rincian untuk koperasi pola konvensional sebesar Rp21,8 miliar ini ada 13 mitra. Lalu dengan pola syariah sebesar Rp109 miliar atau ada 21 mitra,” tuturnya.

Ketiga, fase program penumbuhan ekonomi, di mana pihaknya telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk memudahkan akses pembiayaan koperasi dan UKM dengan bunga ringan dan pendampingan. 

“Dari exercise kami dengan koperasi simpan pinjam, koperasi BMT (Baitul Maal wa Tamwil atau syariah), kami ke depan melihat bahwa para koperasi ini bisa menjadi mitra pemerintah untuk menyalurkan pembiayaan yang murah dan mudah untuk UMKM,” ucapnya.

Sponsored

Teten juga memastikan dana bergulir Rp1 triliun melalui program PEN bakal dipercepat penyalurannya kepada koperasi, sebagai upaya antisipasi dampak perlambatan ekonomi dunia. Hingga saat ini, koperasi penerima program PEN melalui LPDB KUMKM masing-masing enam koperasi penerima restrukturisasi berupa penundaan pokok dan bunga, serta 14 koperasi penerima perluasan modal kerja. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar dana bergulir LPDB-KUMKM yang disiapkan Rp1 triliun melalui program PEN segera dikucurkan kepada koperasi.

Presiden mengatakan, saat ini waktu yang tersisa semakin pendek dalam upaya untuk memulihkan usaha para pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia. Hal itu penting agar sektor koperasi dan UMKM yang menjadi tumpuan mayoritas pelaku ekonomi di Indonesia itu tidak terimbas perlambatan ekonomi dunia akibat pandemi.

“Kita hanya punya waktu Juli, Agustus, September. Kalau kita bisa mengungkit ini Insya Allah kuartal keempat lebih mudah, tahun depan lebih mudah. Kesempatan kita di bulan Juli, Agustus, September,” ujar Jokowi.

Berita Lainnya
×
tekid