sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah tunda insentif wisata untuk turis asing

Sebagai gantinya, pemerintah akan memberikan insentif berupa keringanan pajak bagi hotel dan restoran.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 05 Mar 2020 14:30 WIB
Pemerintah tunda insentif wisata untuk turis asing

Pemerintah menunda penyaluran insentif berupa diskon paket perjalanan untuk wisatawan mancanegara (wisman) sebagai stimulus sektor pariwisata akibat coronavirus. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan insentif bagi turis asing ini dikhawatirkan justru mendorong masuknya coronavirus ke Indonesia.

Sri juga mengatakan saat ini bukan waktu yang tepat untuk memberikan insentif bagi wisman. "Kita lihat efektivitas saja, kalau timing kan tergantung dari kapan kebutuhan itu," katanya di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (5/3).

Sementara itu, Sri mengungkapkan pemerintah akan memberikan insentif berupa keringanan pajak bagi hotel dan restoran. Sebab, menurut dia, kedua sektor ini paling terdampak coronavirus dan perlu segera diberi stimulus.

"Kalau yang efektif penurunan pajak hotel dan restoran. Itu tetap kita lakukan, kita lihat kalau mereka dalam situasi yang menurun sekarang," ujarnya.

Lebih lanjut, Sri menuturkan pemerintah juga terus memantau perkembangan kondisi pariwisata nasional. Jika diperlukan, pemerintah juga akan memberikan insentif untuk industri ini.

"Mengenai diskon yang lain-lain kita lihat saja timing-nya sesuai dengan kesiapan. Kalau memang timing-nya tidak dianggap tepat kita bisa saja dimundurkan. Jadi kita fleksibel terhadap situasi dan demand atau permintaan industrinya," ucapnya.

Sri juga mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, dan juga masakapai penerbangan untuk membahas terkait insentif tersebut.

Defisit anggaran

Sponsored

Di sisi lain, Sri mengakui, dengan sejumlah insentif yang akan diberikan pemerintah untuk mendongkrak berbagai sektor industri, tidak menutup kemungkinan defisit anggaran akan melebar.

"Kita pasti mengantisipasi ini (defisit) akan meningkat sesuai kondisi yang ada, besarannya akan selalu kita update per bulannya," tambahnya.

Di waktu normal saja, defisit anggaran pada 2019 mencapai Rp353 triliun atau melebar menjadi 2,2% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 1,84%. 

Sebelumnya pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp298,5 miliar untuk menstimulus sektor pariwisata. Anggaran tersebut untuk mensubsidi tiket pesawat dan paket perjalanan pelancong yang diberikan lewat maskapai penerbangan dan agen perjalanan.

Nilai total insentif diskon tiket pesawat ini senilai Rp 98,5 miliar. Untuk kegiatan pariwisata senilai Rp25 miliar dan sisanya diberikan untuk promosi Rp 103 miliar, serta influencer sebesar Rp 72 miliar. Sedangkan insentif untuk pajak hotel dan restoran, pemerintah menyiapkan dana Rp3,3 triliun 

Berita Lainnya
×
tekid