sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah upayakan swasembada pangan dan ekspor

Jumlah komoditas pertanian di Indonesia yang lebih dari 400 jenis memungkinkan negara ini mengejar swasembada pangan.

Laila
Laila Selasa, 22 Mei 2018 10:56 WIB
Pemerintah upayakan swasembada pangan dan ekspor

Pemerintah akan memperkuat ketahanan pangan dan tetap menggenjot target ekspor di bidang pertanian. Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mengatakan, jumlah komoditas pertanian di Indonesia yang lebih dari 400 jenis memungkinkan negara ini mengejar swasembada pangan.

“Komoditas kita bukan hanya beras, jadi ada yang lain yang mesti ditingkatkan,” kata Amran dalam Seminar Ketersediaan Pangan di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan RI, Senin (21/5).

Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan dua kebijakan utama yang bisa mendorong produksi di sektor pertanian. Yang pertama, seluruh regulasi yang menghambat swasembada pangan akan dicabut, termasuk 241 Peraturan Menteri Pertanian (Permentan). Selain itu, Kementan juga mencabut regulasi yang tidak menguntungkan petani. 

“Dampaknya, ekspor kita meningkat dan investasi juga meningkat. Pada 2013 investasi Rp 23 triliun, dan naik jadi Rp45 triliun sekarang,” katanya.

Kebijakan yang kedua, yakni mengurangi anggaran untuk kabupaten yang angka produksinya tidak naik dari tahun ke tahun. Kementan melakukan penyebaran anggaran, supaya tidak hanya fokus pada produksi beras saja. 

Dari total anggaraan untuk produksi pertanian pada 2014, petani hanya mendapat sebanyak 35% saja. Dengan melakukan efisiensi, akhirnya pada tahun ini, petani di daerah bisa merasakan 85% dari anggaran produksi pertanian yang dikucurkan pemerintah pusat.

“Boleh dicek di Kementan, bahwa ini kami sudah lakukan di sektor anggaran, kami mendahulukan para petani,” katanya.

Di sisi lain, selain memenuhi kebutuhan sendiri, Indonesia juga telah berhasil mengekspor hasil pertanian ke negara lain. Capaian terbaik juga terjadi di komoditas tertentu seperti bawang merah. Indonesia berhasil memenuhi kebutuhan bawang merah, yang tadinya harus mengimpor dari luar.

Sponsored

“Di 2014, kami masih impor bawang merah sebanyak 72.000 ton. Tapi hari ini sudah ekspor ke 60 negara,” ujarnya.

Selain bawang, komoditas yang berhasil lepas dari bayang impor adalah jagung. Indonesia berhasil mengekspor jagung sebanyak 500.000 ton ke enam negara. Sebelumnya, dalam beberapa tahun ke belakang, pemerintah mengimpor  36 juta ton jagung dengan nilai sebesar Rp10 triliun.

"Capaian hari ini, dulu jagung kita impor 36 juta atau sekitar Rp10 triliun. Hari ini kita sudah ekspor 500 ribu ton ke enam negara. Dulu kita impor dari AS dan Argentina," pungkasnya.

Selain itu, ayam potong telah mencatat sejarah. Di mana tiga minggu lalu, Indonesia mengekspor ke Jepang. Sementara, pasokan ayam potong di dalam negeri juga aman selama musim Ramadan.

“Suplai ayam potong di pasar Cipinang, misalnya, sekarang mencapai 41.000 ton, padahal sebelumnya hanya 15.000 ton,” kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid