sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah yakinkan Indonesia tidak akan kekurangan pangan

"Beras kita banyak. Tinggal bagaimana kita mendistribusikan kepada masyarakat."

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Minggu, 02 Des 2018 05:30 WIB
Pemerintah yakinkan Indonesia tidak akan kekurangan pangan

Kementerian Pertanian (Kementan) meyakini bahwa permasalahan ketahanan pangan di Indonesia akan terus terjaga. Meskipun pembangunan pertanian dan ketahanan pangan saat ini, sedang menghadapi berbagai permasalahan. 

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi, menjelaskan permasalahan yang dimaksud di antaranya perubahan iklim, pertambahan penduduk, dan penurunan jumlah tenaga kerja, di sektor pertanian. 

Namun dia meyakini, hal itu bisa diatasi sebab Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, teknologi maju, dan iklim yang lebih bersahabat.

"Saya optimis, Indonesia tidak akan kekurangan pangan. Beras kita banyak. Tinggal bagaimana kita mendistribusikan kepada masyarakat," jelas Agung seperti dikutip dalam siaran resminya, Sabtu (1/12). 

Menurutnya, Kementan telah menjalankan program terobosan untuk mendorong peningkatan produktivitas pangan. 

Apalagi Indonesia memiliki 8 zona iklim yang tidak pernah sama. Artinya tidak semua daerah banjir dan tidak semua daerah kering. "Setiap hari kita ada panen," kata Agung. 

Sementara untuk mengatasi tenaga kerja petani yang semakin berkurang, kata Agung, Kementan terus mendorong penerapan mekanisasi pertanian.

Kementan juga telah mengubah Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian, agar bisa menjawab kebutuhan SDM Pertanian ke depannya. Hal ini juga dilakukan guna menarik minat generasi muda untuk terjun ke pertanian. 

Sponsored

"Untuk menarik anak-anak muda ke pertanian, selain dengan modernisasi pertanian, pembangununan pertanian harus berorientasi kepada Industri Pertanaman yang dikelola dari hulu sampai hilir, sehingga membuat petani tidak malas bekerja dan lebih bergengsi," ujar Agung.

Senada dengan Agung, Direktur Utama Bulog,  Budi Waseso, mengatakan Bulog terus mendorong agar ketersediaan beras dalam kondisi aman. Namun demikian, menurutnya, mestinya pemenuhan pangan bagi masyarakat tidak berorientasi hanya pada beras. 

Pria yang akrab disapa Buwas mengatakan, ketahanan pangan Indonesia akan kuat, jika pangan tidak tergantung hanya pada beras.

"Sagu, ubi-ubian, jagung, lainnya juga perlu dikembangkan," ujar Budi Waseso.

Sementara itu, Ekonom Senior Rizal Ramli, mengatakan Indonesia semestinya tidak hanya berkutat kepada masalah kecukupan pangan dan swasembada. Bagi dia, Indonesia harus sudah berpikir dengan ide-ide besar.

Rizal Ramli mengatakan, pemikiran tersebut sangat strategis, karena Indonesia berkelimpahan sinar matahari, hujan yang banyak, dan  tidak kekurangan tenaga kerja.

"Sebagai negara besar dan potensi sumber daya alamnya sangat berlimpah, mestinya kita sudah berpikir bagaimana Indonesia sebagai lumbung pangan Asia pada sepuluh tahun mendatang," ujar Rizal.

Guru Besar Fakultas Pertanian (Faperta) IPB, Dwi Andreas Santoso, mengatakan untuk memperkuat ketahanan pangan, Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas pembenihan.

"Dengan benih yang bermutu akan meningkatkan produksi pangan, sehingga bisa menggairahkan petani, karena lebih menguntungkan," ujar Andreas.

Berita Lainnya
×
tekid