sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penanganan Covid-19 tak optimal, ekonomi diramal kontraksi 1,5%

Penanganan Covid-19 masih business as usual sehingga perbaikan ekonomi melambat.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 20 Jul 2020 16:14 WIB
Penanganan Covid-19 tak optimal, ekonomi diramal kontraksi 1,5%

Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 akan mengalami kontraksi yang dalam, yaitu sebesar 1,5%. Hal ini disebabkan oleh anjloknya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 akibat pandemi Covid-19.

"Sampai sekarang ekonomi Indonesia optimistis masih positif, tapi lembaga lain memprediksikan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi. Kalau saya memperkirakan minus 1,5% tahun ini," kata Faisal dalam video conference, Senin (20/7). 

Laju perekonomian Indonesia, kata Faisal, sudah menunjukkan tanda-tanda pelemahan sejak sebelum Covid-19 merebak. "Sebelum Covid-19 juga daya tahannya sudah mengalami penurunan, jadi sebelumnya sudah terbata-bata," ujarnya.

Perkiraan Faisal untuk perekonomian Indonesia itu jauh lebih rendah dibandingkan prediksi yang dibuat oleh Bank Dunia. Dalam laporan Global Economy Prospect, Bank Dunia memperkirakan pada 2020 Indonesia akan mengalami pertumbuhan 0%.

Proyeksi tersebut menghitung geliat perekonomian yang akan mulai meningkat seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah dan terkendalinya tingkat penyebaran Covid-19.

Bank Dunia meramal pada kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020 laju perekonomian mulai mengalami perbaikan, sehingga angka sepanjang tahun akan merangkak naik.

Faisal melihat ada peluang peningkatan perekonomian pada kuartal III-2020. Namun, kata dia, peningkatannya tidak akan signifikan. Pasalnya, dengan pelonggaran PSBB tingkat pertambahan kasus Covid-19 belum juga terkendali.

"Kita belum menunjukkan adanya pelemahan kasus di sini, kasus hariannya masih naik dan kasus kematiannya naik, jadi boro-boro ada pengendalian," ucapnya.

Sponsored

Tidak terkendalinya sebaran Covid-19 tersebut berdampak terhadap melambatnya proses perbaikan ekonomi nasional pada sisa tahun ini.

"Penanganannya masih business as usual, jadi seperti kondisi biasa. Akibatnya kasihanlah BI (Bank Indonesia), Kemenkeu, dan Kemenlu yang jadi pemadam kebakaran karena ulah Kemenkes, Kementan, dan Kemenperin," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid